VIII.1
PENDAHULUAN
Enzim adalah golongan protein yang paling banyak terdapat
dalam sel hidup dan mempunyai fungsi penting sebagai katalisator reaksi
biokimia yang secara kolektif membentuk metabolisme perantara (intermediary metabolism) dari sel.
Enzim
yang mempunyai gugus bukan protein (holoenzim) termasuk golongan protein
majemuk, terdiri atas protein (apoenzim) dan suatu gugus bukan protein yang
dinamakan kofaktor. Yang terikat kuat dinamakan gugus prostetik, yang tidak
begitu kuat ikatannya disebut koenzim.
Suatu
enzim bekerja secara khas terhadap suatu substrat tertentu. Kekhasan terhadap
suatu reaksi disebut kekhasan reaksi, yang disebabkan oleh apoenzim. Enzim
mempunyai derajat kekhasan yang tinggi dan dapat menurunkan energi aktivasi
suatu reaksi kimia.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kerja enzim :
1.
Konsentrasi Enzim
Kecepatan reaksi bertambah dengan bertambahnya konsentrasi
enzim.
2.
Konsentrasi
Substrat
Dengan konsentrasi enzim yang tetap, maka pertambahan
konsentrasi substrat akan menaikkan kecepatan reaksi. Pada batas konsentrasi
tertentu, tidak terjadi kenaikkan kecepatan reaksi walaupun konsentrasi
substrat diperbesar.
3.
Suhu
Pada suhu rendah, reaksi kimia berlangsung lambat. Pada
suhu tinggi reaksi berlangsung lebih cepat. Kenaikan suhu dapat menyebabkan
terjadinya proses denaturasi. Kenaikan suhu sebelum terjadinya proses
denaturasi dapat menaikkan kecepatan reaksi. Kenaikan suhu pada saat mulai
terjadinya proses denaturasi akan mengurangi kecepatan reaksi. Titik optimum
yaitu suhu yang paling tepat bagi suatu reaksi yang menggunakan enzim tertentu.
4.
Pengaruh pH
Struktur ion enzim tergantung pada pH lingkungannya. pH
lingkungan akan berpengaruh pada efektivitas bagian aktif enzim dalam membentuk
kompleks enzim substrat. pH rendah atau pH tinggi dapat menyebabkan proses
denaturasi dan akan mengakibatkan menurunnya aktivitas enzim. pH optimum adalah
daerah pH yang menyebabkan kecepatan reaksi paling tinggi.
5.
Pengaruh
Inhibitor
a.
Hambatan
Reversibel
·
Hambatan Bersaing disebabkan karena adanya molekul yang mirip dengan
substrat yang dapat membentuk kompleks. Adanya inhibitor bersaing menyebabkan
berkurangnya kecepatan reaksi.
·
Hambatan Tidak Bersaing tidak dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi substrat dan
inhibitor.
b.
Hambatan Tidak
Reversibel, terjadi karena inhibitor bereaksi tidak reversibel dengan bagian
tertentu pada enzim, sehingga mengakibatkan berubahnya bentuk enzim maka
mengurangi aktivitas katalitik enzim.
c.
Hambatan
Alosterik, inhibitor alosterik berikatan dengan enzim pada tempat di luar
bagian aktif enzim.
VIII.2
PERCOBAAN
Alat:
1.
Mortar
2.
Tabung reaksi dan
rak tabung reaksi
3.
Pipet tetes
4.
Neraca
5.
Penangas air
6.
Termometer
7.
Gelas kimia 100
ml
8.
Gelas Ukur 50 ml
9.
Kain
Bahan:
1.
Buffer pH 5
2.
Buffer pH 7
3.
Katekol 0,01 M
4.
1,4-sikloheksandiol
0,01 M
5.
Larutan HCl 0,1 M
6.
Larutan Pb-nitrat
5%
7.
Larutan fenol
0,01 M
8.
Larutan
Feniltiourea jenuh
9.
Larutan
Na-karbonat 0,1 M
10.
Larutan NaF 2%
11.
Tripsin 5%
12.
Larutan EDTA 1M
13.
Es batu
14.
Kentang
15.
Pasir
Prosedur:
1.
Pembuatan Ekstrak Enzim
a.
Potong-potong 20
gram kentang
b.
Masukkan ke dalam
mortar
c.
Tambahkan 5 ml
aquades
d.
Tambahkan 5 gram
pasir bersih
e.
Pindahkan
campuran ke dalam gelas kimia 100 ml
f.
Bilas dengan 50
ml NaF 2%
g.
Biarkan selama 2
menit, kemudian saring
h.
Sisihkan ekstrak
untuk pengujian selanjutnya
2.
Spesifikasi Enzim
a.
Siapkan 5 buah
tabung reaksi (1-5), isi masing-masing tabung dengan :
Tabung 1 : 1 ml aquades
Tabung 2 : 1 ml Katekol 0,01 M
Tabung 3 : 1 ml Fenol 0,01 M
Tabung 4 : 1 ml Sikloheksandiol 0,01 M
Tabung 5 : 1 ml Resorcinol 0,01 M
b.
Simpan tabung
reaksi 1-5 dalam penangas air dengan suhu 37°C
c.
Siapkan kembali 5
buah tabung reaksi (A, B, C, D, E), tambahkan 3 ml ekstrak kentang ke dalam
masing-masing tabung reaksi tersebut.
d.
Simpan tabung
reaksi A, B, C, D, E dalam penangas air dengan suhu 37°C selama 5 menit
e.
Tuangkan ekstrak
pada tabung reaksi A, B, C, D, E ke dalam masing-masing tabung reaksi 1-5.
f.
Biarkan campuran
selama 5 menit
g.
Amati dan
bandingkan perubahan warna pada masing-masing campuran dalam setiap tabung
reaksi
3.
Konsentrasi Substrat
a.
Siapkan 4 buah
tabung reaksi (1-4), isi masing-masing tabung dengan :
Tabung 1 : 25 tetes substrat 0,01 M
Tabung 2 : 20 tetes substrat 0,01 M + 5 tetes aquades
Tabung 3 : 10 tetes substrat 0,01 M + 15 tetes aquades
Tabung 4 : 5 tetes substrat 0,01 M + 20 tetes aquades
b.
Simpan tabung
reaksi 1-4 dalam penangas air dengan suhu 37°C
c.
Siapkan kembali 4
buah tabung reaksi (A, B, C, D), tambahkan 3 ml ekstrak kentang ke dalam
masing-masing tabung reaksi tersebut.
d.
Simpan tabung
reaksi A, B, C, D dalam penangas air dengan suhu 37°C selama 5 menit
e.
Tuangkan ekstrak
pada tabung reaksi A, B, C, D ke dalam masing-masing tabung reaksi 1-4
f.
Biarkan campuran
selama 10 menit
g.
Amati dan
bandingkan perubahan warna pada masing-masing campuran dalam setiap tabung
reaksi
4.
Konsentrasi Enzim
a.
Siapkan 4 buah
tabung reaksi (1-4)
b.
Isi masing-masing
tabung reaksi dengan 1 ml substrat 0,01 M
c.
Simpan tabung
reaksi 1-4 dalam penangas air dengan suhu 37°C
d.
Siapkan 4 tabung
reaksi A, B, C, D, isi masing-masing dengan :
Tabung A : 15 tetes ekstrak kentang
Tabung B : 10 tetes ekstrak kentang
Tabung C : 5 tetes ekstrak kenyang
Tabung D : 1 tetes ekstrak kentang
e.
Simpan tabung
reaksi A, B, C, D dalam penangas air dengan suhu 37°C selama 5 menit
f.
Tuangkan ekstrak
pada tabung reaksi A, B, C, D ke dalam masing-masing tabung reaksi 1-4
g.
Biarkan campuran
selama 20 menit
h.
Amati dan
bandingkan perubahan warna pada masing-masing campuran dalam setiap tabung
reaksi
5.
Pengaruh pH
a.
Siapkan 4 buah
tabung reaksi (1-4), isi masing-masing dengan :
Tabung 1 : 15 tetes substrat + 2 ml larutan pH 1
Tabung 2 : 15 tetes substrat + 2 ml larutan pH 5
Tabung 3 : 15 tetes substrat + 2 ml larutan pH 7
Tabung 4 : 15 tetes substrat + 2 ml larutan pH 10
b.
Simpan tabung
reaksi 1-4 dalam penangas air dengan suhu 37°C
c.
Siapkan 4 buah
tabung reaksi A, B, C, D, isi masing-masing dengan 15 tetes ekstrak kentang
d.
Simpan tabung
reaksi A, B, C, D dalam penangas air dengan suhu 37°C selama 5 menit
e.
Tuangkan
masing-masing ekstrak kentang pada tabung reaksi A, B, C, D ke dalam tabung
reaksi 1-4
f.
Biarkan campuran
selama 15 menit
g.
Amati dan
bandingkan perubahan warna pada masing-masing campuran dalam setiap tabung
reaksi
6.
Pengaruh Suhu
a.
Siapkan 5 buah
tabung reaksi (1-5), isi masing-masing dengan 1 ml substrat
b.
Siapkan 5 buah
tabung reaksi (A, B, C, D, E), isi masing-masing dengan 15 tetes ekstrak
kentang
c.
Simpan
masing-masing tabung A, B, C, D, E selama 10 menit dalam penangas air dengan
suhu :
Tabung A : 0°C
Tabung B : 10°C
Tabung C : 25°C
Tabung D : 35°C
Tabung E : 50°C
d.
Tuangkan
masing-masing ekstrak kentang pada tabung reaksi A, B, C, D, E ke dalam tabung
reaksi 1-5
e.
Biarkan campuran
selama 15 menit
f.
Amati dan
bandingkan perubahan warna pada masing-masing campuran dalam setiap tabung reaksi
7.
Pengaruh Inhibitor
a.
Siapkan 4 buah
tabung reaksi (1-4), isi masing-masing dengan :
Tabung 1 : 2 ml substrat + 10 tetes tripsin 5%
Tabung 2 : 2 ml substrat + 10 tetes Pb-Asetat 5%
Tabung 3 : 2 ml substrat + 10 tetes EDTA 0,1 M
Tabung 4 : 2 ml substrat + 10 tetes aquades
b.
Siapkan 4 buah
tabung reaksi A, B, C, D, isi masing-masing dengan 2 ml ekstrak kentang
c.
Simpan tabung
reaksi A, B, C, D dalam penangas air dengan suhu 37°C selama 5 menit
d.
Tuangkan
masing-masing ekstrak kentang pada tabung reaksi A, B, C, D ke dalam tabung
reaksi 1-4
e.
Biarkan campuran
selama 10 menit
f.
Amati dan
bandingkan perubahan warna pada masing-masing campuran dalam setiap tabung
reaksi
Tugas
1.
Tentukan kekhasan
reaksi enzim katalase pada kentang!
2.
Tentukan pH dan
suhu optimum enzim katalase pada kentang!
3.
Tentukan
inhibitor enzim katalase pada kentang!
Pertanyaan
1.
Bagaimana cara
mengidentifikasi adanya aktivitas enzim katalase pada percobaan?
2.
Termasuk kedalam
family apakah enzim katalase?
3.
Bagaimana cara
menentukan kecepatan reaksi enzim katalase?
4.
Bagaimana cara
agar diperoleh hasil pengukuran intensitas warna dengan tepat?
5.
Apa fungsi
tripsin, EDTA, dan Pb-asetat yang digunakan dalam percobaan?
DAFTAR PUSTAKA
Lehninger, A.L. 1979. Dasar-Dasar Biokimia. Jilid
I dan II. Erlangga. Surabaya.
Mathews, CK, van Holde, KE,
Ahern, KG. 2000. Biochemistry, 3rd ed., Addison-Wesley
Publ. Co., San Fransisco.
Poedjiadi, A. 1994. Dasar-Dasar Biokimia.
UI-Press. Jakarta.
Stryer, L. 1995. Biochemistry.
4th ed. W.H. Freeman Co, New York.
Wirahadikusumah, M. 1989. Biokimia: Protein, Enzim
& Asam Nukleat. ITB. Bandung.
Wirahadikusumah, M. 1985. Biokimia: Metabolisme
energi, karbohidrat, dan lipid. ITB. Bandung.
0 komentar:
Post a Comment