VII.1
PENDAHULUAN
Enzim merupakan hal penting yang mendasar dalam beberapa
reaksi kimia yang berlangsung pada organisme hidup. Ketika terjadi proses
pencernaan, enzim dihasilkan di dalam mulut, perut, dan usus untuk
mengkatalisis atau mempercepat reaksi yang menghasilkan pemecahan sejumlah
besar molekul-molekul makanan menjadi molekul yang kecil.
Sebagai
contoh:
Salivary amylase :
pati à maltose (disakarida)
Gastric pepsin :
protein à peptide yang lebih kecil
Pankreatik kimotripsin :
protein à peptide yang lebih kecil
Enzim
adalah molekul protein. Molekul yang dipecah oleh enzim disebut dengan
substrat. Beberapa kondisi dapat mengganggu bahkan menghancurkan molekul
protein yang juga akan mengganggu dan merusak aktivitas enzim.
Laju
reaksi atau aktivitas enzim bisa diubah. Cara efektif yang dapat dilakukan
untuk merubah aktivitas enzim adalah dengan mengubah konsentrasi substrat,
produk, atau enzim. Hubungan antara substrat, enzim dan produk adalah:
substrat produk
Salivary amylase: kira-kira satu liter saliva
disekresikan ke dalam mulut manusia setiap hari melalui tiga pasang kelenjar
salivary. Saliva mengandung beberapa enzim, termasuk salivary amylase, enzim
yang mengkatalisis pemecahan pati (polisakarida) menjadi molekul-molekul yang
lebih kecil sebagai berikut:
Polisakarida+salivary
amylase à maltose+salivary amylase+fragmen-fragmen
polisakarida
yang lebih kecil
Substrat untuk amilase adalah pati, polisakarida yang
terdiri dari amilosa dan amilopektin. Hasil reaksi amilase adalah maltose,
disakarida (terbuat dari dua molekul glukosa). Laju reaksi akan meningkat jika
campuran enzim dan substrat berada pada suhu 37°C. Perkembangan reaksi
bisa dilihat melalui pengujian campuran (1)berkurangnya substrat (pati) atau
(2) terbentuknya produk (maltose).
Untuk
mengidentifikasi adanya amylase, dapat dilakukan uji iodin dan benedict.
VII.2
PERCOBAAN
Alat:
1.
Pipet tetes
2.
Tabung reaksi
3.
Rak tabung reaksi
4.
Penangas air
5.
Kaki tiga+kassa
6.
Pembakar spiritus
7.
Batang pengaduk
Bahan:
1.
Larutan iodine
(KI3) (Lugol’s iodine atau 1 gram iodine menjadi 100 mL KI 1 M)
2.
Pereaksi Benedict
3.
50 Ml HCl 2 M
4.
100 mL pati 1%
(tambahkan 1 gram pati terlarut dengan air mendidih)
5.
15 karet gelang
Prosedur
1.
Uji Khemis Saliva
a.
Siapkan 1-2 mL
saliva (air ludah), masukkan ke dalam tabung reaksi
b.
Masukkan 10 tetes
(tanpa gelembung) dalam setiap dua tabung reaksi
c.
Tambahkan 10
tetes pati 1% ke dalam setiap tabung dan dua tetes HCl 2 M pada salah satu
tabung
d.
Biarkan tabung
berisi campuran selama 15 menit (dihangatkan dengan cara dipegang)
e.
Tambahkan 1-2
tetes larutan iodine
f.
Amati perubahan
yang terjadi
Tabung 1 : Saliva + Pati + Asam
Tabung 2 : Saliva + Pati
Tabung 3 : Pati
2.
Tes Benedict
a.
Siapkan 5 ml
pereaksi Benedict di dalam tabung reaksi
b.
Tambahkan 8 tetes
saliva
c.
Aduk campuran dan
masukkan ke dalam penangas air mendidih selama 3 menit
d.
Dinginkan
campuran, kemudian amati perubahan yang terjadi
Pertanyaan
1.
Apa pengaruh
asam (HCl) pada aktivitas enzim amylase?
2.
Bagaimana
reaksi yang terjadi ketika dilakukan uji iodine?
3.
Keadaan
apa yang menunjukkan keberadaan pati atau gula pada kedua uji yang dilakukan?
IV. TUGAS PENDAHULUAN
1.
Sebutkan
jenis-jenis enzim amylase!
2.
Jelaskan
karakteristik masing-masing enzim tersebut dan perbedaan antar jenis enzim
tersebut!
0 komentar:
Post a Comment