Sunday, 16 September 2012

PERCOBAAN VII UJI KHEMIS SALIVA DAN AKTIVITAS ENZIM AMILASE




VII.1 PENDAHULUAN

            Enzim merupakan hal penting yang mendasar dalam beberapa reaksi kimia yang berlangsung pada organisme hidup. Ketika terjadi proses pencernaan, enzim dihasilkan di dalam mulut, perut, dan usus untuk mengkatalisis atau mempercepat reaksi yang menghasilkan pemecahan sejumlah besar molekul-molekul makanan menjadi molekul yang kecil.
            Sebagai contoh:
Salivary amylase           : pati à maltose (disakarida)
Gastric pepsin               : protein à peptide yang lebih kecil
Pankreatik kimotripsin   : protein à peptide yang lebih kecil
Pankreatik lipase           : lemak à asam lemak
            Enzim adalah molekul protein. Molekul yang dipecah oleh enzim disebut dengan substrat. Beberapa kondisi dapat mengganggu bahkan menghancurkan molekul protein yang juga akan mengganggu dan merusak aktivitas enzim.
            Laju reaksi atau aktivitas enzim bisa diubah. Cara efektif yang dapat dilakukan untuk merubah aktivitas enzim adalah dengan mengubah konsentrasi substrat, produk, atau enzim. Hubungan antara substrat, enzim dan produk adalah:


                                    substrat                     produk

            Salivary amylase: kira-kira satu liter saliva disekresikan ke dalam mulut manusia setiap hari melalui tiga pasang kelenjar salivary. Saliva mengandung beberapa enzim, termasuk salivary amylase, enzim yang mengkatalisis pemecahan pati (polisakarida) menjadi molekul-molekul yang lebih kecil sebagai berikut:
Polisakarida+salivary amylase à maltose+salivary amylase+fragmen-fragmen
        polisakarida yang lebih kecil
Substrat untuk amilase adalah pati, polisakarida yang terdiri dari amilosa dan amilopektin. Hasil reaksi amilase adalah maltose, disakarida (terbuat dari dua molekul glukosa). Laju reaksi akan meningkat jika campuran enzim dan substrat berada pada suhu 37°C. Perkembangan reaksi bisa dilihat melalui pengujian campuran (1)berkurangnya substrat (pati) atau (2) terbentuknya produk (maltose).
            Untuk mengidentifikasi adanya amylase, dapat dilakukan uji iodin dan benedict.

VII.2 PERCOBAAN
Alat:
1.      Pipet tetes
2.      Tabung reaksi
3.      Rak tabung reaksi
4.      Penangas air
5.      Kaki tiga+kassa
6.      Pembakar spiritus
7.      Batang pengaduk
Bahan:
1.      Larutan iodine (KI3) (Lugol’s iodine atau 1 gram iodine menjadi 100 mL KI 1 M)
2.      Pereaksi Benedict
3.      50 Ml HCl 2 M
4.      100 mL pati 1% (tambahkan 1 gram pati terlarut dengan air mendidih)
5.      15 karet gelang

Prosedur
1.      Uji Khemis Saliva
a.     Siapkan 1-2 mL saliva (air ludah), masukkan ke dalam tabung reaksi
b.    Masukkan 10 tetes (tanpa gelembung) dalam setiap dua tabung reaksi
c.     Tambahkan 10 tetes pati 1% ke dalam setiap tabung dan dua tetes HCl 2 M pada salah satu tabung
d.    Biarkan tabung berisi campuran selama 15 menit (dihangatkan dengan cara dipegang)
e.     Tambahkan 1-2 tetes larutan iodine
f.      Amati perubahan yang terjadi
Tabung 1 : Saliva + Pati + Asam
Tabung 2 : Saliva + Pati
Tabung 3 : Pati

2.      Tes Benedict
a.   Siapkan 5 ml pereaksi Benedict di dalam tabung reaksi
b.   Tambahkan 8 tetes saliva
c.   Aduk campuran dan masukkan ke dalam penangas air mendidih selama 3 menit
d.   Dinginkan campuran, kemudian amati perubahan yang terjadi

Pertanyaan
1.     Apa pengaruh asam (HCl) pada aktivitas enzim amylase?
2.     Bagaimana reaksi yang terjadi ketika dilakukan uji iodine?
3.     Keadaan apa yang menunjukkan keberadaan pati atau gula pada kedua uji yang dilakukan?

IV. TUGAS PENDAHULUAN
1.     Sebutkan jenis-jenis enzim amylase!
2.     Jelaskan karakteristik masing-masing enzim tersebut dan perbedaan antar jenis enzim tersebut!

0 komentar:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Catatan Informatika