BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Pengertian Statistika
Kata statistika berasal dari
bahasa latin yaitu status yang berarti keadaan politik. Pada awalnya statistika digunakan untuk merujuk
pada data sensus, data militer, dan data fiskal. Sensus/jumlah penduduk dan jumlah kekayaan telah digunakan oleh
manusia setelah mereka sudah dapat menggunakan angka untuk menghitung.
Statistika
tidak lain bertujuan menyediakan data yang dapat dijadikan informasi dalam
pengambilan keputusan.
1.2
Pengorganisasian Data
1.2.1 Pengertian Data Statistik :
1. Keterangan atau ilustrasi mengenai suatu hal
yang berbentuk kategori ataupun bilangan.
2. Bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan
informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan
fakta.
1.2.2 Jenis Data Ditinjau
Menurut Sifatnya :
Data Kualitatif
Data Kualitatif
dikelompokan menjadi dua macam :
1. Nominal
Data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi.
ciri: posisi data setara, tidak bisa
dilakukan operasi matematika (+, -, x, :).
contoh : jenis
kelamin, jenis pekerjaan.
2. Ordinal
Data
yang dipeoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi, tetapi diantara data
tersebut terdapat hubungan.
ciri
: posisi data
tidak setara,
tidak bisa dilakukan operasi matematika (+, -, x, :).
contoh
: kepuasan kerja, motivasi.
Data Kuantitatif
Data
Kuantitatif dikelompokan menjadi dua macam :
1. Interval
Data yang diperoleh dengan cara pengukuran,
dimana jarak antara dua titik skala sudah diketahui.
Ciri :
Tidak ada kategorisasi, bisa dilakukan operasi matematika.
Contoh : Temperatur yang diukur
berdasarkan 00C dan 00F, sistem kalender.
2. Rasio
Data yang diperoleh dengan cara pengukuran, dimana jarak
antara dua titik skala sudah diketahui dan mempunyai titik 0 absolut.
Ciri : tidak ada kategorisasi,
bisa dilakukan operasi matematika.
Contoh : gaji, skor ujian, jumlah
buku.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penyajian
Data dalam Bentuk Tabel
2.1.1 Kegunaan Tabel
Data yang
telah diperoleh dairi basil penelitian biasanya masih dalam bentuk kasar
(mentah) dan tidak tersusun secara sistematis.Agar mudah dibaca dan dimengerti,
data disajikan dalam bentuk tabel, grafik, dan diagram.
Dengan
menggunakan label penyajian data akan lebih efisien dan komunitatif. Tabel
merupakan alat penyajian data statistik yang dituangkan dalam bentuk kolom dan
lajur.Terdapat dua macam tabel, yaitu label biasa dan tabel distribusi
frekuensi.
2.1.2 Macam-macam
Tabel
1. Tabel
Biasa (Tabel baris -
kolom)
Tabel biasa banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang berkaitan dengan masalah administrasi.
Tabel biasa banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang berkaitan dengan masalah administrasi.
2.
Tabel Distribusi Frekuensi Relatif
(Tabel Persentase)
Frekuensi relatif adalah perbandingan antara frekuensi
masing-rnasing kelas dengan jumlah
frekuensi seluruhnya yang dinyatakan dengan persentase (%).
3. Tabel Distribusi
Frekuensi Kumulatif
Berbekal dengan tabel distribusi frekuensi data
berkelompok, kita dapat rnenyusun tabel distribusi frekuensi kumulatif.
Ada dua macam tabel distribusi frekuensi kumulatif,
yaitu:
1. Tabel distribusi frekuensi kumulatif “kurang dari”
2. Tabel distribusi frekuensi kumulatif “lebih dari”
1. Tabel distribusi frekuensi kumulatif “kurang dari”
2. Tabel distribusi frekuensi kumulatif “lebih dari”
Frekuensi kumulatif “kurang dari” (f k kurang dari)
didefinisikan sebagai jumlah semua nilai amatan yang “kurang dari” atau “sama dengan” nilai tepi atas pada tiap-tiap kelas. Frekuensi kumulatif “kurang dari” dilambangkan
dengan fk≤.
Sedangkan frekuensi
kumulatif “lebih dari”(fklebih dari)
didefinisikan sebagai jumlah semua nilai amatan yang “lebih dari” atau “sama dengan” nilai tepi bawah pada tiap-tiap kelas. Frekuensi kumulatif”lebih dari”dilambangkan dengan fk≤.
4.
Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif
Frekuensi kumulatif relatif adalah
perbandingan antara frekuensi kumulatif pada masing-masing kelas denganjumlah
frekuensi seluruhnya yang dinyatakan dengan persentase.
5.
Tabel
Distribusi Frekuensi
Beberapa pengertian yang perlu dipahami berkaitan
dengan distribusi
frekuensi, diantaranya pengertian variabel, pengertian frekuensi, dan
pengertian distribusi frekuensi.
Pengertian Variabel
Kata “variabel” berasal dan bahasa lnggris variable yang berarti “ubahan”
, “faktor tidak tetap” , atau “ gejala yang dapat diubah-ubah”. Misalkan
nilai-nilai mata kuliah sejumiah mahasiswa dapat kita sebut variabel. Variabel
pada dasarnya bersifat kualitatif namun dilambangkan dengan angka.
Misalnya,
‘nilai bahasa Indonesia” adalah gejala kualitatif, namun dilambangkan dengan angka,
yaitu 70,85,53,64 dan sebagainya. ”Umur” juga gejala kualitatif, namun
dilambangkan dengan angka, yaitu 15 tahun, 21 tahun dan sebagainya. (Sudijono, 2005: 36)
Pengertian Frekuensi
Kata
“frekuensi” berasal dan bahasa lnggris frequency yang berarti “kekerapan” “keseringan” .Dalam
statistik frekuensi mengandung arti seberapa kali munculnya variabel yang
dinyatakan dengan angka dalam deretan angka tersebut.
Misalnya, nilai 10 orang siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah:
Misalnya, nilai 10 orang siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah:
60 50 75 60 80 40 60 70 100 75
Terlihat
bahwa nilai 60 muncul 3 kali, atau siswa yang mendapat nilai
60 ada 3 siswa, maka dalam hal ini dapat dikatakan
babwa nilai 60 berfrekuensi 3,dan seterusnya. (Sudijono,
2005: 36)
Pengertian Distribusi Frekuensi
Pengelompokan data ke dalam beberapa
kategori yang menunjukan banyaknya data dalam setiap kategori dan setiap data
tidak dapat dimasukan ke dalam dua atau lebih kategori.
Langkah
– langkah Penyusunan Distribusi
Frekuensi :
1.
Pengumpulan Data (Raw Data)
Data dikumpulkan sesuai apa adanya yang diperoleh dari
objek penelitian.
2.
Langkah kedua dari distribusi
frekuensi adalah mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar atau
sebaliknya (an groufiet data).
3.
Langkah ketiga dari distribusi
frekuensi adalah membuat kategori atau kelas yaitu data dimasukkan kedalam
kategori yang sama, sehingga dalam satu kategori mempunyai karakter yang sama
(groufiet data). Hal ini ditempuh dengan menentukan jumlah kategori atau kelas
dan interval kelas.
Jenis Tabel Distribusi
Frekuensi
Terdapat berbagai macam jenis (macam) tabel distribusi
frekuensi, diantaranya, Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal, Tabel Distribusi Frekuensi Data Berkelompok, Tabel Distribusi
Frekuensi Relatif (Tabel Persentase) dan Tabel Distribusi
Frekuensi Kumulatif.
Diantaranya :
·
Tabel Distribusi Frekuensi
Data Tunggal
Pada
penyusunan tabel distribusi frekuensi data tunggal, angka yang ada tidak dikelompok-kelompokan.
·
Tabel Distribusi Frekuensi Data Berkelompok
Tabel
distribusi frekuensi data berkelompok adalah suatu tabel statistik yang di
dalamnya disajikan pencaran frekuensi dan data, dimana data-data tersebut
dikelompokan pada suatu interval kelas.Tabel distribusi frekuensi data
berkelompok disajikan bila datanya banyak dan tidak mungkin bila datanya
disajikan dalam tabel distribusi frekuensi data tunggal.
Beberapa
istilah yang perlu dipahami pada tabel distribusi frekuensi data berkelompok,
diantaranya :
Batas Kelas
Batas kelas adalah nilai-nilai ujung yang terdapat pada suatu kelas. Nilai ujung bawah pada suatu kelas disebut batas bawah kelas, dan nilai ujung atas pada suatu kelas disebut batas atas kelas.
Tepi Kelas
Untuk data yang diperoleh darihasil pengukuran dengan ketelitian sampai satuan terdekat, maka tepi kelas ditentukan sebagai berikut:
Batas kelas adalah nilai-nilai ujung yang terdapat pada suatu kelas. Nilai ujung bawah pada suatu kelas disebut batas bawah kelas, dan nilai ujung atas pada suatu kelas disebut batas atas kelas.
Tepi Kelas
Untuk data yang diperoleh darihasil pengukuran dengan ketelitian sampai satuan terdekat, maka tepi kelas ditentukan sebagai berikut:
Banyak Kelas (K)
|
|
Panjang
Kelas (Interval Kelas)
Jika tiap kelas
mempunyai panjang yang sama, maka panjang kelas merupakan selisih antara tepi
alas dan tepi bawah.
|
Titik Tengah Kelas
Titik tengah suatu kelas merupakan nilai yang dianggap
mewakili kelas itu.Titik tengah kelas juga disebut nilai tengah kelas. Titik
tengah kelas ditentukan sebagai berikut :
|
2.2
Ukuran Pemusatan Data
Sembarang ukuran
yang menunjukkan pusat segugus data, yang telah diurutkan dari yang terkecil
sampai yang terbesar atau sebaliknya dari yang terbesar sampaiyang terkecil,
disebut ukuran lokasi pusat atau ukuran pemusatan. Ukuran
pemusatan yang paling banyak digunakan adalah nilai tengah, median,
dan modus. Yang paling penting diantara ketiganya, adalah nilai tengah.
2.2.1 Mean (Rata-rata
Hitung)
Merupakan nilai yang
diperoleh dengan menjumlahkan semua nilai data dan membaginya dengan jumlah
data.
Rata-rata hitung merupakan
nilai yang menunjukkan pusat dari nilai data yang dapat mewakili dari keputusan
data.
|
Mean yang sudah dikelompokkan
|
Di mana:
: Nilai median
n
: jumlah frekuensi
: Frekuensi dimana median sementara
berada
: Titik tengah masing-masing kelas
2.2.2 Median
Median merupakan suatu
nilai yang berada di tengah-tengah data, setelah data tersebut diurutkan.
Sifat-sifat median:
1.
untuk sekelompok data hanya ada satu
nilai median.
2.
Untuk menentukan nilai median harus
dilakukan pengurutan data dari yang terkecil ke terbesar atau sebaliknya.
3.
Nilai median tidak dipengaruhi oleh
nilai ekstrim seperti halnya rata-rata hitung.
4.
Median dapat dihitung untuk sebuah
distribusi frekuensi dengan kelas interval yang terbuka.
5.
Semua skala pengukuran baik rasio,
interval, dan ordinal dapat digunakan
untuk mencari nilai median.
1.
Median untuk data belum berkelompok
Adalah
nilai yang letaknya ditengah data yang telah diurutkan, namun datanya belum
dikelompokkan ke dalam kelas/kategori atau belum dalam bentuk distribusi
frekuensi.
Mencari Median yang belum berkelompok :
- Apabila jumlah datanya ganjil, maka nilai median
maka nilai yang letaknya di tengah data.
- Apabila jumlah datanya genap, maka nilai median
merupakan nilai rata-rata dari dua data yang letaknya berada ditengah.
- Letak dari median dapat dicari dengan rumus
|
2.
Median untuk data yang sudah dikelompokkan
Adalah
nilai yang letaknya ada ditengah data sehingga data yang berada ditengahnya di
atas atau di bawah.
Untuk melakukan perhitungan dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
- Menentukan letak kelas dimana median sementara
berada (n/2) dimana n adalah jumlah frekuensi.
- Melakukan interpolasi di kelas median.
- Letak dari median dapat dicari dengan rumus
|
Di mana:
Med : Nilai median
Bi
: Batas bawah atau tepi kelas bawah yang mengandung median.
n
: jumlah frekuensi
cfm
: Frekuensi kumulatif sebelum
median sementara berada
fi
: Frekuensi dimana median sementara berada
I
: Interval kelas.
2.2.3 Modus
Adalah
suatu nilai pengamatan yang paling sering muncul.
Sifat-sifat
modus:
1.
Kelebihan mudah ditemukan
2.
Kekurangan kadangkala sekumpulan data
tidak mempunyai modus, sehingga semua data dianggap modus.
Modus yang belum dikelompokkan
Pilih yang
terdekat dengan hasil modus yang dikelompokkan.
Misalnya hasil modus yang telah dikelompokkan adalah
19603,81. Nilai tersebut pada berada diantara 16792 dan 21864. Sehingga kita
mengambil nilai 21864 yang lebih mendekati nilai modus yang telah
dikelompokkan.
Modus yang sudah dikelompokkan
|
Dimana:
Mod : Nilai modus
Bi
: Tepi kelas bawah yang mengandung modus.
d1 : Selisih frekuensi kelas modus
dengan kelas sebelumnya.
d2 : Selisih frekuensi kelas modus
dengan kelas sesudahnya.
I
: Besarnya kelas interval.
Hubungan Mean, Median, dan
Modus :
a.
Kurva simetris: X = Md = Mo
b.
Kurva condong ke kiri: X >Md, Mo
c.
Kurva condong ke kanan: X < Md, Mo
2.2.4 Kuartil
Merupakan nilai-nilai yang membagi
data yang telah diurutkan menjadi emapat bagian yang sama, sehingga dalam suatu
gugus data didapati 3 kuartil (kuartil 1, kuartil 2, atau median, dan kuartil
3).
Kuartil yang belum dikelompokkan
|
Kuartil yang sudah dikelompokkan
|
Dimana :
: Desil ke
: Batas bawah kelas yang mengandung
: 1, 2, 3
n :
banyaknya Observasi
I :
interval kelas
: jumlah frekuensi sebelum kelas yang
mengandung
: frekuensi kelas yang mengandung
2.2.5 Desil
Jika kelompok suatu data dapat dibagi
menjadi 10 bagian yang sama didapat 9 pembagi dan tiap pembagi disebut Desil.
|
: Desil ke
: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
n :
banyaknya Observasi
2.2.6 Persentil (percentile)
Jika suatu data dibagi menjadi 100
bagian yang sama didapat 99 pembagi, dan setiap pembagi disebut Persentil.
|
: Persentil ke
: 1, 2, 3, 4, ...,99
n :
banyaknya Observasi
2.3
Ukuran Penyebaran Data
Data digunakan untuk melengkapi deskripsi dari
sifat-sifat sekelompok data, terutama dalam membandingkan sifat-sifat yang
dimiliki oleh masing-masing data terhadap kelompoknya atau sifat-sifat kelompok
data dengan kelompok data lainnya. Dengan adanya ukuran penyebaran, maka
gambaran sekelompok data akan menjadi lebih jelas.
2.3.1 Range
|
2.3.2 Mean Absolut Deviation
Mean
Absolut Deviation (MAD) atau Simpangan Absolut Rata-rata adalah jumlah mutlak
penyimpangan setiap nilai pengamatan terhadap rata-rata, dibagi banyaknya
pengamatan. Simpangan absolut rata-rata mencerminkan rata-rata selisih mutlak
nilai data terhadap nilai rata-rata.
|
Simpangan absolut
rata-rata (MAD) yang sudah dikelompokkan :
|
2.3.3 Standard Deviation
Pengertian
a.
Varians dan standar deviasi adalah
adalah sebuah ukuran penyebaran yang menunjukkan standar penyimpangan atau
deviasi data terhadap nilai rata-ratanya.
b.
Varians adalah rata-rata hitung
deviasi kuadratik setiap data terhadap
rata-rata hitungnya.
c.
Standar deviasi adalah akar kuadrat
dari varians dan menunjukkan standar penyimpangan data terhadap nilai
rata-ratanya.
Rumus Standar Deviasi yang belum
dikelompokkan
|
Rumus Standar Deviasi yang sudah
dikelompokkan
|
Di mana:
S2 : Standar deviasi
n : Jumlah total data/pengamatan dalam
populasi.
∑ : simbol
operasi penjumlahan
fi :
frekuensi
BAB III
KESIMPULAN
Distribusi Frekuensi adalah Pengelompokan
data ke dalam beberapa kategori yang menunjukan banyaknya data dalam setiap
kategori dan setiap data tidak dapat dimasukan ke dalam dua atau lebih
kategori.
Pengumpulan Data (Raw Data) dikumpulkan
sesuai apa adanya yang diperoleh dari objek penelitian, mengurutkan data dari
yang terkecil ke yang terbesar atau sebaliknya (an groufiet data), kemudian membuat
kategori atau kelas yaitu data dimasukkan kedalam kategori yang sama, sehingga
dalam satu kategori mempunyai karakter yang sama (groufiet data). Ada beberapa
langkah yang perlu dilakukan dalam menentukan kategori kelas, diantaranya :
·
Menghitung besarnya jangkauan
data/range (R)
·
Menentukan banyaknya kelas
·
Menentukan perkiraan interval kelas
(I)
·
Menentukan interval kelas
·
Menentukan batas kelas. Dalam satu
kelas ada dua batas kelas, yaitu batas kelas bawah (lower class limits) dan
batas kelas atas (upper class limits).
·
Memasukkan data hasil pengamatan
kedalam masing-masing kelas yang sesuai, kemudian jumlahkan (tabulasi) untuk
mengetahui jumlah frekuensi masing-masing kelasnya.
DAFTAR PUSTAKA
Irianto, Agus. 2009. Statistik
Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta : Prenada Media Group.
Kariadinata, rahayu. 2009.
Pengantar Statistik Dasar. Bandung.
Somantri, Drs. Ating. Aplikasi
Statistika Dalam Penelitian. 2006. Bandung : Pustaka Setia.
Sudjana. 1998. Metode Statistik.
Bandung : Penerbit Tarsino.
Suryanto. 1998. Bahan-Bahan Kuliah
Statistika. Jogjakarta : Pasca Sarjana UNY.
0 komentar:
Post a Comment