III.1
PENDAHULUAN
Protein
adalah suatu polipeptida yang mempunyai bobot molekul yang sangat bervariasi
antara 5000 sampai jutaan dan merupakan komponen utama dalam semua sel hidup.
Protein berfungsi sebagai unsur pembentuk struktur sel, protein aktif atau
enzim yang berperan sebagai katalis segala proses biokimia dalam sel,
pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh (hemoglobin), dan antigen
yang berperan melawan bakteri penyakit.
Ciri
utama molekul protein yaitu berat molekulnya besar, umumnya terdiri atas 20
macam asam amino, terdapatnya ikatan kimia lain (ikatan hidrogen, ikatan
hidrofob, ikatan ion), strukturnya tidak stabil terhadap pH, radiasi,
temperatur, medium pelarut organik, deterjen, dan umumnya reaktif dan sangat
spesifik.
Ada
empat tingkat struktur dasar protein, yaitu struktur primer, sekunder, tersier,
dan kuarterner. Ditinjau dari strukturnya protein dapat dibagi dalam dua
golongan besar, yaitu golongan protein sederhana dan protein gabungan.
Asam
amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino dan merupakan bagian
struktur protein dan menentukan banyak sifatnya yang penting. Asam amino pada
umumnya larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik non polar seperti
aseton, eter, dan kloroform.
Tes
kualitatif protein dapat diidentifikasi dengan adanya perubahan warna dalam
protein serta terbentuknya logam-logam berat dan adanya berbagai gugus
fungsional. Beberapa tes yang bisa digunakan diantaranya tes biuret dan tes
xanthoprotein. Tes Xanthoprotein juga digunakan untuk mengidentifikasi adanya
tirosin, fenilalanin, dan triptofan. Sedangkan untuk mengidentifikasi residu
asam amino tertentu dapat digunakan tes millon untuk mengidentifikasi tyrosin,
tes Hopkins-Cole untuk mengidentifikasi triptofan, tes Natriumnitroprusida
untuk mengidentifikasi adanya sistein, tes Sakaguchi untuk mengidentifikasi
adanya arginin, serta tes Pb-Asetat untuk mengidentifikasi adanya sulfur. Tes lain yang digunakan untuk
mengidentifikasi sifat-sifat protein diantaranya pengendapan dengan
logam-logam, pembentukan garam (salting
out), tes Helier, dan tes koagulasi.
III.2
PERCOBAAN
Alat:
1.
Tabung reaksi
2.
Rak tabung reaksi
3.
Gelas kimia 50 ml
4.
Batang pengaduk
5.
Pipet tetes
6.
Penangas air
7.
Kaki tiga, kassa,
pembakar spiritus
Bahan:
1.
Larutan Protein
2.
Pereaksi Biuret
3.
Pereaksi Millon
4.
Pereaksi
Hopkins-Cole
5.
Pereaksi Helier
6.
Larutan Pb-asetat
0,2 M
7.
Padatan Pb-asetat
8.
Larutan HgCl2
0,2 M
9.
Padatan (NH4)2SO4
10.
Larutan CH3COOH
1M
11.
Larutan NaOH
12.
Larutan CuSO4
0,01M
13.
Larutan NH4OH
14.
Larutan HNO3
pekat
15.
Larutan H2SO4
Prosedur:
1.
Perlakuan Awal Sample
a.
Pisahkan antara
putih telur dan kuning telur dari telur puyuh
b.
Hidrolisis
setengah bagian putih telur dan kuning telur (Sample1: larutan protein tanpa
hidrolisis, sample 2: larutan protein dengan hidrolisis)
2.
Tes Umum Protein
Tes Biuret
a.
Siapkan 3 ml
larutan protein dalam tabung reaksi
b.
Tambahkan 1 ml
larutan NaOH dan 1 tetes CuSO4 0,01M
c.
Kocok campuran
tersebut, tambahkan kembali 5 tetes CuSO4 0,01M
d.
Amati perubahan
warna yang terjadi
Tes Xanthoprotein untuk Asam Amino
Tirosin, Fenilalanin, dan Triptofan
a.
Siapkan 3 ml
larutan protein dalam tabung reaksi
b.
Tambahkan 1 ml
larutan HNO3 pekat
c.
Panaskan campuran
dengan menggunakan penangas air
d.
Dinginkan
campuran dengan aliran air kran
e.
Tambahkan larutan
NaOH atau NH4OH pekat ± 5 tetes
f.
Amati perubahan
yang terjadi
3.
Tes Identifikasi Residu Asam Amino Tertentu
Tes Millon untuk Asam Amino
Tyrosin
a.
Siapkan 3 ml
larutan protein (sebelumnya telah diencerkan 1:10) dalam tabung reaksi
b.
Tambahkan 5 tetes
pereaksi Millon
c.
Panaskan campuran
dan amati perubahan yang terjadi
Tes Hopkins-Cole untuk Asam Amino
Triptofan
a.
Siapkan 2 ml
larutan protein dalam tabung reaksi
b.
Tambahkan 2 ml
pereaksi Hopkins-Cole
c.
Tambahkan 3 ml
larutan H2SO4 pekat melalui dinding tabung reaksi yang
dimiringkan
d.
Tegakkan tabung
reaksi dan amati perubahan yang terjadi
Tes Pb-asetat untuk Sulfur Labil
a.
Siapkan 2 ml
albumin telur 1% dalam tabung reaksi
b.
Tambahkan 5 ml
larutan NaOH 5%
c.
Tambahkan sedikit
kristal Pb-asetat
d.
Panaskan campuran
dalam penangas air mendidih selama 5-10 menit
e.
Amati perubahan
yang terjadi
4.
Tes Sifat Protein
Pengendapan dengan Logam-Logam
a.
Siapkan 2 buah
tabung reaksi, masing-masing isi dengan 3 ml larutan protein
b.
Isi tabung reaksi
pertama dengan 5 tetes larutan HgCl2 0,2M
c.
Isi tabung reaksi
kedua dengan 5 tetes larutan Pb-asetat 0,2 M
d.
Amati perubahan
yang terjadi pada masing-masing campuran dalam tabung reaksi
Tes Helier
a.
Siapkan 5 ml asam
nitrat pekat
b.
Tambahkan 5 ml
larutan protein tetes demi tetes
c.
Amati perubahan
yang terjadi
Pembentukan Garam (Salting Out)
a.
Siapkan 10 mL
larutan protein dalam gelas kimia 50 ml
b.
Tambahkan kristal
(NH4)2SO4, aduk sampai larut
c.
Tambahkan kembali
kristal (NH4)2SO4 dan aduk sampai tidak dapat
melarut lagi
d.
Saring campuran
menggunakan kertas saring
e.
Uji kelarutan
endapan dalam air
f.
Uji filtrat dan
endapan yang telah dilarutkan dengan pereaksi Millon dan Biuret
Tes Koagulasi
a.
Siapkan 5 ml
larutan protein dalam tabung reaksi
b.
Tambahkan 2 tetes
larutan asam asetat 1 M
c.
Panaskan campuran
dalam penangas air yang mendidih selama 5 menit
d.
Uji endapan
(gumpalan) yang terbentuk dengan pereaksi Millon
e.
Uji kelarutan
endapan (gumpalan) dalam air
Tugas:
Identifikasi residu asam amino yang terkandung di dalam
larutan protein!
Pertanyaan:
1.
Apa saja
pereaksi-pereaksi yang digunakan dalam setiap tes pada analisis kualitatif
protein?
2.
Jelaskan
sifat-sifat masing-masing pereaksi tersebut!
III.3
TUGAS PENDAHULUAN
1.
Bagaimana cara
membuat pereaksi Hopkins-Cole?
2.
Jelaskan prinsip
analisa kualitatif protein dan asam amino di bawah ini :
a.
Reaksi Sakaguchi
b.
Reaksi
Natriumnitroprusida
3.
Residu asam amino
apa saja yang positif terhadap reaksi Xanthoprotein? Bagaimana reaksi yang
terjadi?
*SAMPEL YANG HARUS DIBAWA*
Kelompok 1. (3 butir telur ayam mentah)
Kelompok 2. (3 butir telur bebek mentah)
Kelompok 3. (12 butir telur puyuh)
Kelompok 4. ( 100 g daging ikan mas yang sudah dihaluskan)
Kelompok 5. ( 100 g daging ikan mujair yang sudah dihaluskan)
Kelompok 6. ( 100 g daging ikan patin yang sudah dihaluskan)
Kelompok 1. (3 butir telur ayam mentah)
Kelompok 2. (3 butir telur bebek mentah)
Kelompok 3. (12 butir telur puyuh)
Kelompok 4. ( 100 g daging ikan mas yang sudah dihaluskan)
Kelompok 5. ( 100 g daging ikan mujair yang sudah dihaluskan)
Kelompok 6. ( 100 g daging ikan patin yang sudah dihaluskan)
0 komentar:
Post a Comment