Tujuan :
Menentukan kadar protein suatu bahan
pangan dengan metode titrasi formol.
Prinsip
:
Dengan proses
netralisasi dan penambahan asam oksalat jenuh, maka penambahan formalin dapat
menyebabkan terbentuknya gugusan dimetinol. Sehingga gugusan amino sudah
terikat dan tidak akan mempengaruhi gugusan karboksil (asam) dengan NaOH
(basa), sehingga jumlah NaOH yang dipakai setara dengan persentase protein
susu.
Alat
:
-
erlenmeyer 250 mL
- gelas
ukur 50 mL
- pipet
ukur 10 mL dan 5 mL
-
timbangan elektronik
- beaker
glass 500 mL
- labu
ukur 100 mL
- buret 50
mL
-
statif
- corong
Bahan :
- Aquades
- indikator
pp 1 %
-
larutan K-oksalat jenuh
- larutan
formaldehid 40 %
-
larutan NaOH 0,1 N
- sampel
susu
Prosedur
Kerja :
1.
Ambil 10 ml larutan sampel (larutan protein) dan masukkan
ke dalam erlenmeyer.
2.
Tambahkan 20 ml aquades, 0,4 ml larutan K-oksalat jenuh
dan 1 ml indikator pp 1%.
3.
Homogenkan, lalu
diamkan 2 menit.
4.
Untuk sampel padat, timbang 10 gram sampel yang sudah
dihaluskan, kemudian encerkan menjadi 100 ml dengan labu ukur 100 ml,
selanjutnya disaring dengan kertas saring. Filtrat merupakan larutan protein.
5.
Titrasilah larutan sampel tersebut dengan larutan NaOH
0,1 N sampai berwarna merah jambu (pink). Catat banyaknya larutan NaOH 0,1 N
yang digunakan untuk titrasi (titrasi pertama).
6.
Setelah warna tercapai, tambahkan 2 ml larutan
formaldehid 40 % dan titrasilah kembali dengan larutan NaOH 0,1 N sampai
berwarna merah jambu (pink) lagi. Catat banyaknya larutan NaOH 0,1 N yang
digunakan untuk titrasi (titrasi kedua).
7.
Buatlah titrasi blanko yang terdiri dari 20 ml aquades +
0,4 ml larutan K-oksalat jenuh + 1 ml indikator pp 1 % + 2 ml larutan
formaldehid 40 %. Titrasilah dengan larutan NaOH 0,1 N sampai berwarna merah
jambu (pink).
8.
Larutan terkoreksi adalah titrasi kedua dikurangi titrasi
blanko merupakan titrasi formol. Untuk mengetahui % protein, harus dibuat
percobaan serupa dengan menggunakan larutan yang telah diketahui kadar
proteinnya (dengan metode Kjieldahl).
Misal :
pada susu digunakan faktor konversi = 1,83
% protein susu = 1,83 x ml titrasi formol
% kasein =
1,63 x ml titrasi formol
Perhitungan :
Keterangan
:
a =
titrasi formol fp = faktor pengenceran
b =
berat sampel (g) fk = faktor konversi
IV.3 TUGAS PENDAHULUAN
1.
Jelaskan prinsip
dari analisa kuantitatif protein dan asam amino di bawah ini:
a.
Metode Lowry
b.
Metode Folin
Ciocalteu
2.
Bagaimana cara
mengidentifikasi keberadaan asam nukleat dalam protein?
* SAMPEL YANG HARUS DIBAWA*
Kelompok 1. (Susu bendera kemasan 1 kotak kecil rasa original/putih)
Kelompok 2. (Susu murni 200 mL)
Kelompok 3. (Susu bearbrand kemasan 1 kaleng kecil rasa original)
Kelompok 4. (Susu indomilk kemasan 1 kotak kecil rasa original/putih)
Kelompok 5. (Susu Real Good 1 kotak kecil rasa original/putih)
Kelompok 6. (Susu Ultra 1 kotak kecil rasa original/putih)
* SAMPEL YANG HARUS DIBAWA*
Kelompok 1. (Susu bendera kemasan 1 kotak kecil rasa original/putih)
Kelompok 2. (Susu murni 200 mL)
Kelompok 3. (Susu bearbrand kemasan 1 kaleng kecil rasa original)
Kelompok 4. (Susu indomilk kemasan 1 kotak kecil rasa original/putih)
Kelompok 5. (Susu Real Good 1 kotak kecil rasa original/putih)
Kelompok 6. (Susu Ultra 1 kotak kecil rasa original/putih)
0 komentar:
Post a Comment