Wednesday 26 December 2012

IDENTIFIKASI LARUTAN



TANGGAL PRAKTIKUM          :           01 Desember 2010
TANGGAL LAPORAN             :           08 Desember 2010
TUJUAN PRAKTIKUM                         :          
·       Mengidentifikasi  suatu larutan berdasarkan ciri fisik (bau, warna, endapan).
·       Mengidentifikasi pH larutan dengan menggunakan kertas lakmus.

PRINSIP KERJA                       :
1.      Sejumlah sampel direaksikan dengan sampel lain hingga menghasilkan warna atau endapan tertentu yang akan digunakan untuk mengidentifikasi larutan yang terdapat pada sampel.
2.      Sejumlah sampel direaksikan dengan pereaksi tertentu menggunakan kertas lakmus dan dipanaskan untuk mengidentifikasi larutan yang terdapat pada sampel.
TEORI DASAR                         :
Unsur logam dalam larutannya akan membentuk ion positif (kation), sedangkan unsur non logam akan membentuk ion negatif (anion). Untuk identifikasi dapat digunakan pendekatan melalui pengamatan warna, bau, terbentuknya gelembung gas ataupun endapan, reaksi asam-basa, redoks, kompleks. Untuk mengetahui suatu jenis larutan maka digunakan analisis dengan cara kering (pemanasan) maupun analisis dengan cara basah (pencampuran), reaksi pengendapan, dan Redoks.
·                     Analisis cara kering:
Perubahan pada pemanasan
Sedikit zat dalam tabung uji dipanaskan perlahan-lahan dan akan terjadi perubahan yang dapat diamati.


Pemeriksaan warna nyala logam
Sedikit zat dalam gelas arloji dibasahi HCl pekat, beberapa kristal dipijarkan menggunakan kawat platina (Pt) di atas bunsen.
Description: image004_2
·                     Analisis cara basah:
Hasil reaksi dapat diketahui dengan mengamati adanya perubahan yang terjadi, yang pada umumnya berupa terbentuknya endapan, timbulnya gas, dan perubahan warna.
·                     Reaksi pengendapan:
v  Banyak reaksi-reaksi yang menghasilkan endapan berperan penting dalam analisa kualitatif. Endapan tersebut dapat berbentuk kristal atau koloid dan dengan warna yang berbeda-beda. Pemisahan endapan dapat dilakukandengan penyaringan atau pun sentrifus. Endapan tersebut terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan.
Description: p0401
 Ksp adalah tetapan kesetimbangan untuk kelarutan suatu senyawa ionik yang sukar larut.

v   Prediksi terbentuknya endapan: Qsp vs Ksp
Harga Ksp, dapat dibandingkan dengan harga hasil kali konsentrasi ion-ionnya, Qsp  untuk mengetahui apakah larutan sudah membentuk endapan atau belum.
Qsp = Ksp:   pada saat larutan jenuh, tidak ada lagi solut yang akan terlarut.
Qsp > Ksp:   endapan akan terbentuk.
Qsp< Ksp:   Larutan belum jenuh, tidak ada endapan yang terbentuk.
Berdasarkan nilai Ksp ini maka kation-kation dapat dipisahkan menjadi beberapa kelompok kecil yang selanjutnya dapat memudahkan identifikasi masing-masing kation.

·                     Redoks
          Banyak reaksi oksidasi dan rteduksi yang duganakan untuk analisa kualitatif, baik sebagai pengoksidasi ataupun pereduksi. Bneberapa reaksi oksidasi reduksi yang ditujukan dengan adanya perubahan fisik seperti perubahan warna sangat berguna dalam membantu identifikasi ion. 
Berikut ini beberapa zat yang digunakan dalam analisa kualitatif:
·         Kalium Permanganat (KMnO4)
·         Kalium Kromat ((K2CrO4) dan Kalium dikromat (K2Cr2O7)
·         Asam Nitrat (HNO3)
·         Hidrogen Peroksida (H2O2)
Analisis Kation
Menurut sistematika berikut, kation digolongkan berdasarkan atas perbedaan kelarutan dari garam kloria, sulfida dan karbonat sebagai berikut :  Gol I (Gol. Asam Klorida), II (Gol. Asam Sulfida), III (Gol. Amonium Sulfida), IV (Gol. Amonium Karbonat), V (Gol. Sisa).
Golongan
Kation
Pereaksi pengendap/kondisi
1
Ag+,Hg+,Pb2+
HCl 6 M
2
Cu2+,Cd2+,Bi3+Hg2+,Sn4+,Sb3+
H2S 0,1 M  pada pH 0,5
3
Al3+,Cr3+,Co2+,Fe2+,Ni3+,Mn2+,Zn2+
H2S 0,1 M pada pH 9
4 dan 5
Ba2+,Ca2+,Mg2+,Na+,K+,NH4+
Tidak ada pereaksi pengendap golongan

Analisis Anion
Analisis anion umumnya dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:
a.      Golongan sulfat:  SO42-, SO32-,PO43-,CrO42-,BO2-,CO32,-C2O42-,AsO43-.
b.      Golongan halida: Cl,Br-,I-,S2-.
c.       Golongan nitrat: NO3-,NO2-,C2H3O2-










PROSEDUR KERJA                  :
Experiment 1
a.      Disediakan 7 larutan yang tidak diketahui zat terlalurtnya(unknown aqueous solution) yang mana masing-masing mengandung salah satu zat terlarut dibawah ini:
1.                  (NH4)2CO3
2.                   NaOAc atau CH3COONa
3.                  KI
4.                  NaOH
5.                  MgSO4
6.                  FeCl3
7.                  BaCl2
b.      Kemudian reaksikan masing-masing sampel larutan dan tentukan zat terlalut apa saja yang terdapat pada masing-masing larutan.
c.       Indentifikasi perubahan yang terjadi.
Experiment 2
a.      Sampel larutan yang akan diidentifikasi direaksikan dengan pereaksi seperti : HCl, NH3, H2SO4, dan NaOH. Perubahan yang terjadi diamati dan dicatat hasilnya.
b.      Sampel larutan yang sama diidentifikasi kembali dengan menggunakan kertas lakmus. Amati perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus.





DATA PENGAMATAN                        :
EXPERIMENT 1
Tabel pengamatan :
Tabung
1
2
3
4
5
6
7
1
endapan
 Putih
keruh
bening tak
berwarna
bening tak
berwarna
endapan
 putih
bening tak
berwarna
2
endapan
 putih
keruh
bening tak
berwarna
bening tak
berwarna
bening tak
berwarna
kuning
bening
3
keruh
Keruh
bening tak
berwarna
bening tak
berwarna
bening tak
berwarna
endapan
coklat
4
bening tak
berwarna
bening tak
berwarna
bening tak
berwarna
bening tak
berwarna
bening tak
berwarna
kuning
bening
5
bening tak
berwarna
bening tak
berwarna
bening tak
berwarna
bening tak
berwarna
bening tak
berwarna
kuning ke-
coklatan
6
endapan
 putih
bening tak
berwarna
bening tak
berwarna
bening tak
berwarna
bening tak
berwarna
kuning
keruh
7
bening tak
berwarna
Kuning
bening
endapan
coklat
kuning
bening
kuning ke-
coklatan
kuning
keruh
            
Perkiraan pH :
Tabung
pH
1
Basa
2
Basa
3
Basa
4
Netral
5
Asam
6
Basa
7
Asam

Kesimpulan :
Jadi, kami berasumsi bahwa pada tabung no. 4 berisi larutan KI, karena memiliki pH yang netral. KI merupakan garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat, oleh karena itu pH-nya netral.
·         Hasil Identifikasi
1.      (NH4)2CO3
Reaksi  :
(NH4)2CO3(aq) + NaOAC(aq) → Na2CO3(l) + NH4OAC(l)
(NH4)2CO3(aq) + KI(aq) → K2CO3(l) + NH4I(l)
(NH4)2CO3(aq) + NaOH(aq) → Na2CO3(l) + NH4OH(l)
(NH4)2CO3(aq) + MgSO4(aq) → Mg(CO3)2(l) + (NH)2SO4(l)
Kuning Keruh
 
(NH4)2CO3(aq) + FeCl3(aq) → Fe2(CO3)3(l) + NH4Cl3(l)

(NH4)2CO3(aq) + BaCl2(aq) → BaCO3(l) + NH4Cl(l)
Hasil : Reaksi lainnya merupakan larutan tidak berwarna.
                                    Larutan (NH4)2CO3(aq) teridentifikasi pada tabung 6, karena garam-garam ammonium umumnya adalah senyawa-senyawa yang larut dalam air dengan membentuk larutan yang tidak berwarna kecuali bila anionnya berwarna yakni saat direaksikan dengan FeCl3 menghasilkan warna kuning keruh.
2.      NaOAc
Reaksi  :
NaOAc(aq) + (NH4)2CO3(aq) → Na2CO3(l) + NH4OAc(l)
NaOAc(aq) + KI(aq) → KOAc(l) + NaI(I)
NaOAc(aq) + NaOH(aq) → NaOAc(l) + NaOH(l)
NaOAc(aq) + MgSO4(aq) → Mg(OAc)2(l) + Na2SO4(l)
Kuning kecoklatan
 
NaOAc(aq) + FeCl3(aq) → Fe(OAc)3(l) + NaCl(l)

NaOAc(aq) + BaCl2(aq) → Ba(OAc)2(l) + NaCl(l)
Hasil : Reaksi lainnya merupakan larutan tidak berwarna.
Larutan NaOAc(aq) teridentifikasi pada tabung 5, karena endapan dari Na akan lebih pekat jika direaksikan dengan asam asetat sehingga endapan menjadi kuning pekat dan jika direaksikan dengan FeCl3 akan menghasilakan warna kuning kecoklatan.
3.      KI
Reaksi  :
KI(aq) + (NH4)2CO3(aq) → K2CO3(l) + (NH4)2I(l)
KI(aq) + NaOAc(aq) → KOAc(l) + NaI(l)
KI(aq) + MgSO4(aq) → K2SO4(l) + MgI(l)
KI(aq) + NaOH(aq) → KOH(l) + NaI(l)
Kuning Bening
 
KI(aq) + FeCl3(aq) → KCl(l) + FeI3(l)

KI(aq) + BaCl2(aq) → BaI2(l) + KCl(l)
Hasil : Reaksi lainnya merupakan larutan tidak berwarna.
Larutan KI(aq) teridentifikasi pada tabung 4, karena endapan putih pada KI akan larut jika direaksikan dalam asam kuat dan alkali-alkali serta dalam aseton. Sehingga dihasilkan warna kuning bening jika direaksikan dengan FeCl3.
4.      NaOH
Reaksi :
NaOH(aq) + (NH4)2CO3 → Na2CO3(l) + NH4OH(l)
NaOH(aq) + NaOAc(aq) → NaOAc(l) + NaOH(l)
NaOH(aq) + KI(aq) → NaI(l) + KOH(l)
Endapan putih
 
NaOH(aq) + MgSO4(aq) → Na2SO4(l) + Mg(OH)2(s)
Coklat kemerahan
 
NaOH(aq) + FeCl3(aq) → NaCl(l) + Fe(OH)3(s)
Endapan putih
 
NaOH(aq) + BaCl2(aq) → NaCl(l) + Ba(OH)2(s)

Hasil : Reaksi lainnya merupakan larutan tidak berwarna.
            Larutan NaOH(aq) teridentifikasi pada tabung 3, karena garam-garam ini membentuk larutan tidak berwarna kecuali jika anionnya berwarna seperti direaksikan pada FeCl3 menghasilkan warna coklat kemerahan.
5.      MgSO4
Reaksi :
MgSO4(aq) + (NH4)2CO3(aq) → Mg2CO3(l) + (NH4)2SO4(l)
MgSO4(aq) + NaOAc(aq) → MgOAc(l) + Na2SO4(l)
MgSO4(aq) + KI(aq) → MgI2(l) + K2SO4(l)
Text Box: Endapan putihMgSO4(aq) + NaOH(aq) → Mg(OH)2(s) + Na2SO4(l)
MgSO4(aq) + FeCl3(aq) → MgCl2(l) + Fe2SO4(l)
Endapan putih
 
MgSO4(aq) + BaCl2(aq) → MgCl2(l) + BaSO4(s)

Hasil : Reaksi lainnya merupakan larutan tidak berwarna.
Larutan MgSO4(aq) teridentifikasi pada tabung 2, karena endapan Mg larut sangat sedikit dalam air tetapi mudah larut dalam garam-garam ammonium sehingga jika direaksikan dengan (NH4)2CO3(aq) akan menghasilkan larutan yang tidak berwarna.
6.      FeCl3
Reaksi :
FeCl3(aq) + (NH4)2CO3(aq) → NH4Cl(l) + BaCO3(l)
Kuning bening
 
FeCl3(aq) + NaOAc(aq) → NaCl(l) + Fe(OAc)3(l)
FeCl3(aq) + KI(aq) → KCl(l) + FeI3(l)
Coklat kemerahan
 
FeCl3(aq) + NaOH(aq) → NaCl(l) + Fe(OH)3(s)
FeCl3(aq) + MgSO4(aq) → MgCl2(l) + Fe2SO4(l)
Kuning bening
 
FeCl3(aq) + BaCl2(aq) → FeCl3(l) + BaCl2(l)

Hasil : Reaksi lainnya merupakan larutan tidak berwarna.
Larutan FeCl3(aq) teridentifikasi pada tabung 7, karena akan menghasilkan warna coklat kemerahan jika direaksikan dengan larutan basa.
7.      BaCl2
Reaksi :
Endapan keruh
 
BaCl2(aq) + (NH4)2CO3(aq) → BaCO3(s) + NH4Cl(l)

BaCl2(aq) + NaOAc(aq) → NaCl(l) + Ba(OAc)2(l)
BaCl2(aq) + KI(aq) → KCl(l) + BaI2(l)
Endapan putih
 
BaCl2(aq) + MgSO4(aq) → MgCl2(l) + BaSO4(s)
Text Box: Endapan putihBaCl2(aq) + NaOH(aq) → NaCl(l) + Ba(OH)2(s)

Kuning bening
 
BaCl2(aq) + FeCl3(aq) → FeCl3(l) + BaCl2(l)

Hasil :   Reaksi lainnya merupakan larutan tidak berwarna.
Larutan BaCl2(aq) teridentifikasi pada tabung 1, karena endapan putih larut sedikit dalam larutan garam-garam amonia dari asam-asam kuat sehingga jika direaksikan dengan (NH4)2CO3(aq) menghasilkan endapan keruh.


EXPERIMENT 2
Larutan Sampel A yang berisi endapan berwarna putih kekuningan. Diduga sampel tersebut mengandung AgNO3, BaCl2, (NH4)2CO3, NH4NO3, serta NiCl2.2H2O. Dengan pereaksi HCl, HNO3, NaOH, dan NH3.
Pengamatan dilakukan berdasarkan ada atau tidaknya endapan putih kekuningan yang terbentuk. Diduga larutan tersebut tidak mengandung NiCl2.2H2O karena Ni menghasilkan endapan berwarna merah.
·         Larutan sampel direaksikan dengan HCl(aq) :
BaCl2(aq)   + HCl(aq) → BaCl(l)  + HCl(l)  (tidak mungkin, karena terjadi reaksi timbal balik)
AgNO3(aq)  + HCl(aq) → AgCl(s) + HNO3(l)  (menghasilkan endapan putih AgCl)
NH4NO3(aq) + HCl(aq) → NH4Cl(l) + HNO3(l) (tidak mungkin, karena reaktan seluruhnya berfasa liquid)
NH4CO3(aq) + HCl(aq) → NH4Cl(l) + H2CO3(l) (tidak mungkin, karena reaktan seluruhnya berfasa liquid)
·         Larutan sampel direaksikan dengan NaOH(aq) :
BaCl2(aq)  + NaOH(aq)  → Ba(OH)2(s) + NaCl(l) (menghasilkan endapan putih Ba(OH)2)
AgNO3(aq) + NaOH(aq) → Ag(OH)2(s) + NaNO3(l) (menghasilkan endapan putih Ag(OH)2)
NH4NO3(aq) + NaOH(aq) → NH4OH(l) + NaNO3(l)  (tidak mungkin, karena reaktan seluruhnya berfasa liquid)
(NH4)2CO3(aq) + NaOH(aq) → NH4OH(l) + Na2CO3(l) (tidak mungkin, karena reaktan seluruhnya berfasa liquid)
Dilihat dari reaksi diatas, larutan  pada sampel A teridentifikasi mengandung AgNO3 dan BaCl2 karena terbentuknya  endapan putih. Sehingga larutan yang belum teridentifikisi terdapat dua kemungkinan, yakni NH4NO3 dan (NH4)2CO3.


·         Identifikasi NH4
NH4+(aq) + NaOH(aq) →NH3(l) + H2O + Na+
(basa lemah akan terdesak keluar jika direaksikan dengan NaOH yang menghasilkan bau pesing (amonia) serta dapat merubah kertas lakmus merah menjadi biru.
·         Identifikasi anion CO32-  
Jika sampel ditambahkan dengan Ba(OH)2  akan menghasilkan warna keruh yang berasal dari garam – garam karbonat. Sehingga tidak memungkinkan adanya anion NO3- .
Maka larutan sampel tersebut mengandung : AgNO3, BaCl2, dan (NH4)2CO3

PEMBAHASAN                       :
·         Untuk memudahkan pada saat pengamatan, digunakan plat tetes mikro dalam mereaksikan larutan agar hasilnya terlihat dengan jelas.
·         Selain menggunakan plat tetes mikro, pengamatan dilakukan pada tabung reaksi agar endapan yang terbentuk dapat terlihat dengan jelas.
·         Setiap sampel larutan dicium baunya untuk memudahkan dalam identifikasi.
·         Setiap sampel larutan diuji pH nya dengan menggunakan lakmus merah dan lakmus biru supaya memudahkan dalam pengidentifikasian.
·         Pengamatan pada perubahan warna sebaiknya diamati oleh lebih dari satu orang agar hasilnya lebih akurat.
·         Untuk identifikasi lanjutan, larutan dapat dipanaskan sehingga gas yang dihasilkan dapat terindentifikasi.
·         Sebaiknya pereaksi yang digunakan pada saat identifikasi tidak menggunakan H2SO4 akan tetapi menggunakan HNO3
·         Untuk mempermudah hasil pengamatan pada saat identifikasi, disarankan mempunyai referensi yang banyak mengenai reaksi kimia serta fasa dari semua larutan. Sehingga bila terbentuk endapan, kita bisa menduga endapan tersebut berasal dari larutan apa.
KESIMPULAN              :
            Setelah dilakukannya percobaan uji kualitatif larutan sampel, maka didapatkan hasil :
1.      Experiment 1
·         Tabung 1 = BaCl2(aq)
·         Tabung 2 = MgSO4(aq)
·         Tabung 3 = NaOH(aq)
·         Tabung 4 = KI(aq)
·         Tabung 5 = NaOAc(aq)
·         Tabung 6 = (NH4)2CO3(aq)
·         Tabung 7 = FeCl3(aq)
2.      Experiment 2
Larutan sampel berisi :
·         AgNO3
·         BaCl2
·         (NH4)2CO3




DAFTAR PUSTAKA      :
·         Svehla. G. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro. Jakarta : Kalman Media Pusaka.
·         Underwood, dkk. 1990. Analisa Kimia Kuantitatif Ed 4. Jakarta : Erlangga.
·         Prosedur Analisis Kualitatif Anorganik Tingkat III. SMKN 13 Bandung.
·         http://unsoed.ac.id/category/index_14572.php
 

0 komentar:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Catatan Informatika