VI.1 PENDAHULUAN
Penentuan kadar urea (ureum) di
dalam urine atau cairan lainnya, dapat dilakukan secara enzimatik dengan urease
di dalam alat Conway. Urea (ureum) akan diubah menjadi ammonium karbonat. Dari
ikatan ini dapat dibebaskan amonianya, dengan penambahan alkali. Ammonia yang
bebas akan berdifusi ke cawan-cawan yang berisi larutan asam borat, sehingga
terikat menjadi ammonium tetraborat. Kemudian campuran ini dititrasi dengan
asam sulfat atau asam klorida dengan indicator Tashiro, sehingga akhirnya dapat
ditentukan kadar ureanya (ureumnya).
VI.2 PERCOBAAN
Alat:
1.
Mikroburet
(ujungnya disambung dengan pipa gelas yang mempunyai pipa kapiler)
2.
Alat Conway
3.
Batang pengaduk
Bahan:
1.
Ekstrak urease
45
gram kedele yang telah bersih direndam dalam air di lemari es semalam,
tambahkan 75 mL air dan 225 mL gliserin, diblender selama 4 menit. Kemudian saring
dengan kain dan cairan disaring melalui kertas saring lipat di lemari es.
Filtrate disimpan di lemari es.
2.
Urine
Yang
akan dipakai diencerkan 5 – 10 kali
3.
Buffer fosfat
3
gram Na2HPO4 dan 2 gram KH2PO4
dilarutkan dalam 100 mL aquades yang mengandung 0,03 M EDTA (di-Na).
4.
Indicator Tashiro
200
mL 0,1% larutan alcohol metil-merah ditambah 50 mL 1% larutan alcohol
metilen-biru.
5.
Larutan K2CO3
jenuh
110
gram kalium karbonat dalam 100 mL air.
6.
Larutan asam
borat 2%
7.
Gliserin teknis
Gliserin
diberi setetes larutan fenolftalein dan beberapa tetes larutan NaOH sampai
larutan menjadi merah.
8.
HCl 0,005 N
9.
H2SO4
0,005 N
Prosedur:
1.
Bagian-bagian yang nantinya akan merapat
diulasi dengan gliserin-NaOH yang mengandung fenolftalein, supaya alat Conway
dapat ditutup dengan rapat. Untuk satu penentuan diperlukan 4 alat Conway.
2.
Cawan titrasi A diisi dengan 1 mL larutan
2% asam borat dan 1 tetes indicator Tashiro.
3.
Dalam keadaan miring (diganjel) dengan
dinding pemisahnya di sebelah bawah, ditaruh 1 mL larutan K2CO3
jenuh di salah satu sisi (1) dinding pemisah (B). Di sisi lainnya (2) ditaruh:
Alat
Conway I : 0,2 mL urine
II
: 0,02 mL aquades
III : 0,2
mL urine +0,5 mL larutan urease dalam buffer fosfat yang mengandung 0,03 M EDTA
(di-Na).
IV : 0,2
mL aquades + 0,5 mL larutan urease dalam buffer fosfat yang mengandung 0,03 M
EDTA (di-Na).
4.
Sesudah diisi, alat-alat Conway tersebut
langsung ditutup dan diklem.
5.
Alat I dan II dapat langsung dikerjakan
dengan mencampurkan kedua cairan yang terdapat di kedua bagian. Ini bisa
dilakukan dengan mengalirkan cairan dari satu ke lain bagian dengan memberi
kedudukan condong memutar.
6.
Conway-unit diletakkan mendatar selama 2
jam pada suhu kamar atau 1 jam pada suhu 37°C,
sambil sekali-kali memutarnya.
7.
Setelah 15 menit dari waktu pengisian urease,
alat III dan IV dapat dikerjakan sama seperti I dan II.
8.
Sekarang semua cawan titrasi dititrasi
dengan H2SO4 atau HCl dengan normalitas 0,005 N sampai
timbul warna violet muda yang tetap dengan memakai mikro-buret.
Perhitungan
Selisih hasil titrasi antara I dan II akan
menunjukkan amoniak yang ada dalam urine.
Selisih antara III dan IV akan menunjukkan
jumlah amoniak setelah kerja urease.
Selisih antara kedua harga tersebut akan
menunjukkan banyaknya amoniak yang berasal dari urea (ureum).
Catatan
1.
Alat Conway harus bersih benar-benar.
2.
Larutan urease dibuat segar dengan
mencampurkan 1 mL ekstrak urease dan 1 mL buffer fosfat dan diencerkan dengan
aquades sampai 5 mL.
Tugas
Tentukan kadar
urea (ureum) di dalam urine dengan menggunakan Alat Conway!
VI.3 TUGAS PENDAHULUAN
1.
Apa yang dimaksud
dengan:
a.
Urea
b.
Urease
c.
Urine
2.
Dari zat-zat
metabolit apa urea (ureum) terbentuk? Tuliskan reaksi kimianya!
3.
Jelaskan metode
lain yang dapat digunakan untuk menentukan ureum secara kuantitatif!
0 komentar:
Post a Comment