PEMISAHAN
PROTEIN PUTIH TELUR DENGAN FRAKSINASI (NH4)2SO4
I.1 PENDAHULUAN
Penambahan garam pada konsentrasi
rendah dapat meningkatkan kelarutan protein (salting in) sedangkan penambahan garam pada konsentrasi tinggi
dapat menurunkan kelarutan protein, sehingga terjadi pengendapan protein (salting out). Hal ini terjadi karena
kemampuan ion garam untuk terhidrasi sehingga berkompetisi dengan protein untuk
mengikat air. Kemampuan ion garam untuk terhidrasi lebih besar dari pada
protein, sehingga protein tidak larut (mengendap). Endapan protein dapat
dilarutkan kembali dan protein tidak terdenaturasi. Garam yang biasa digunakan
adalah ammonium sulfat, sodium sulfat, dan sodium klorida.
Dalam percobaan ini akan dilakukan
pemisahan protein dengan cara penambahan garam ammonium sulfat jenuh.
I.2 PERCOBAAN
Alat:
1.
Tabung reaksi
2.
Rak tabung reaksi
3.
Batang pengaduk
4.
Gelas kimia 100
mL
5.
Gelas ukur 10 mL
6.
Neraca analitik
7.
Spatula
8.
Pipet tetes
9.
Tabung Valcon
10.
Sentrifuga
Bahan:
1.
Garam ammonium
sulfat
2.
Larutan protein
(putih telur)
3.
Buffer Tris pH 7,
20 mM
4.
Tabung selofan
Prosedur:
1.
Siapkan 10 mL
larutan protein putih telur dalam tabung valcon.
2.
Tambahkan garam
ammonium sulfat hingga mencapai 20% jenuh (11,4 gram ammonium sulfat per 100 mL
larutan).
3.
Aduk campuran dan
biarkan selama lima menit pada temperature kamar.
4.
Lakukan
sentrifugasi selama 15 menit.
5.
Pindahkan
supernatant ke dalam tabung valcon yang baru.
6.
Endapan yang
terbentuk disebut fraksi 0-20% ammonium sulfat jenuh.
7.
Larutkan endapan
dengan 5 mL buffer Tris pH 7.
8.
Tambahkan
garam ammonium sulfat ke dalam
supernatant dari tahap 5 hingga mencapai 50% jenuh (18,9 gram ammonium sulfat
per 100 mL larutan).
9.
Aduk campuran dan
biarkan selama lima menit pada temperature kamar.
10.
Lakukan
sentrifugasi selama 15 menit.
11.
Pindahkan
supernatant ke dalam tabung valcon baru.
12.
Endapan yang
terbentuk disebut fraksi 20-50% ammonium sulfat jenuh.
13.
Larutkan endapan
dengan 5 mL buffer Tris pH 7.
14.
Tambahkan garam
ammonium sulfat ke dalam supernatant dari tahap 11 hingga mencapai 70% jenuh
(13,7 gram ammonium sulfat per 100 mL larutan).
15.
Aduk campuran dan
biarkan selama lima menit pada temperature kamar.
16.
Lakukan
sentrifugasi selama 15 menit.
17.
Pindahkan
supernatant ke dalam tabung valcon baru.
18.
Endapan yang
terbentuk disebut dengan fraksi 50-70% ammonium sulfat jenuh.
19.
Larutkan endapan
dengan 5 mL buffer Tris pH 7.
20.
Lakukan dialysis
terhadap setiap fraksi ammonium sulfat yang dihasilkan dengan menggunakan buffer
Tris pH 7 selama satu malam.
Tugas
Lakukan analisa
profil protein setiap fraksi ammonium sulfat.
I.3 TUGAS
PENDAHULUAN
1.
Jelaskan apa yang
dimaksud dengan denaturasi protein!
2.
Jelaskan 4 faktor
yang dapat menyebabkan protein dapat terdenaturasi!
3.
Jelaskan mengapa
garam ammonium sulfat dapat digunakan untuk pemurnian protein!
0 komentar:
Post a Comment