Friday, 14 September 2012

PERCOBAAN I



PEMISAHAN PROTEIN PUTIH TELUR DENGAN FRAKSINASI (NH4)2SO4

I.1   PENDAHULUAN
            Penambahan garam pada konsentrasi rendah dapat meningkatkan kelarutan protein (salting in) sedangkan penambahan garam pada konsentrasi tinggi dapat menurunkan kelarutan protein, sehingga terjadi pengendapan protein (salting out). Hal ini terjadi karena kemampuan ion garam untuk terhidrasi sehingga berkompetisi dengan protein untuk mengikat air. Kemampuan ion garam untuk terhidrasi lebih besar dari pada protein, sehingga protein tidak larut (mengendap). Endapan protein dapat dilarutkan kembali dan protein tidak terdenaturasi. Garam yang biasa digunakan adalah ammonium sulfat, sodium sulfat, dan sodium klorida.
            Dalam percobaan ini akan dilakukan pemisahan protein dengan cara penambahan garam ammonium sulfat jenuh.

I.2   PERCOBAAN
Alat:
1.      Tabung reaksi
2.      Rak tabung reaksi
3.      Batang pengaduk
4.      Gelas kimia 100 mL
5.      Gelas ukur 10 mL
6.      Neraca analitik
7.      Spatula
8.      Pipet tetes
9.      Tabung Valcon
10.   Sentrifuga


Bahan:
1.      Garam ammonium sulfat
2.      Larutan protein (putih telur)
3.      Buffer Tris pH 7, 20 mM
4.      Tabung selofan

Prosedur:
1.      Siapkan 10 mL larutan protein putih telur dalam tabung valcon.
2.      Tambahkan garam ammonium sulfat hingga mencapai 20% jenuh (11,4 gram ammonium sulfat per 100 mL larutan).
3.      Aduk campuran dan biarkan selama lima menit pada temperature kamar.
4.      Lakukan sentrifugasi selama 15 menit.
5.      Pindahkan supernatant ke dalam tabung valcon yang baru.
6.      Endapan yang terbentuk disebut fraksi 0-20% ammonium sulfat jenuh.
7.      Larutkan endapan dengan 5 mL buffer Tris pH 7.
8.      Tambahkan garam  ammonium sulfat ke dalam supernatant dari tahap 5 hingga mencapai 50% jenuh (18,9 gram ammonium sulfat per 100 mL larutan).
9.      Aduk campuran dan biarkan selama lima menit pada temperature kamar.
10.   Lakukan sentrifugasi selama 15 menit.
11.   Pindahkan supernatant ke dalam tabung valcon baru.
12.   Endapan yang terbentuk disebut fraksi 20-50% ammonium sulfat jenuh.
13.   Larutkan endapan dengan 5 mL buffer Tris pH 7.
14.   Tambahkan garam ammonium sulfat ke dalam supernatant dari tahap 11 hingga mencapai 70% jenuh (13,7 gram ammonium sulfat per 100 mL larutan).
15.   Aduk campuran dan biarkan selama lima menit pada temperature kamar.
16.   Lakukan sentrifugasi selama 15 menit.
17.   Pindahkan supernatant ke dalam tabung valcon baru.
18.   Endapan yang terbentuk disebut dengan fraksi 50-70% ammonium sulfat jenuh.
19.   Larutkan endapan dengan 5 mL buffer Tris pH 7.
20.   Lakukan dialysis terhadap setiap fraksi ammonium sulfat yang dihasilkan dengan menggunakan buffer Tris pH 7 selama satu malam.

Tugas
Lakukan analisa profil protein setiap fraksi ammonium sulfat.

I.3   TUGAS PENDAHULUAN
1.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan denaturasi protein!
2.      Jelaskan 4 faktor yang dapat menyebabkan protein dapat terdenaturasi!
3.      Jelaskan mengapa garam ammonium sulfat dapat digunakan untuk pemurnian protein!

0 komentar:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Catatan Informatika