Sunday, 16 September 2012

PERCOBAAN I ANALISA KUALITATIF TERHADAP KARBOHIDRAT


I.1 PENDAHULUAN
            Karbohidrat adalah polihidroksialdehid atau polihidroksiketon serta senyawa yang menghasilkannya pada proses hidrolisis. Molekul karbohidrat terdiri atas atom-atom karbon, hidrogen, dan oksigen, dengan rumus empiris CnH2nOn.  Di alam, karbohidrat merupakan hasil sintesa CO2 dan H2O dengan pertolongan sinar matahari dan zat hijau daun (klorofil). Hasil fotosintesis ini kemudian mengalami polimerisasi menjadi pati dan senyawa-senyawa bermolekul besar lain yang menjadi cadangan makanan pada tanaman. Organisme yang dapat mensintesis biomolekul untuk keperluan hidupnya dari bahan-bahan anorganik disebut organisme autotrop.  Sedangkan mikroorganisme pada umumnya, hewan, dan manusia yang hanya dapat mempergunakan hasil sintesa organisme autotrop untuk keperluan hidupnya disebut organisme heterotrop. Karbohidrat merupakan sumber kalori atau makronutrien utama bagi organisme heterotrop.


            Berbagai cara analisa dapat dilakukan terhadap karbohidrat. Dalam bidang biokimia, analisa karbohidrat dapat meliputi analisa perubahan-perubahan yang terjadi selama proses biologis, peranan, dan fungsinya dalam pembentukan biomolekul atau kaitannya dengan struktur sel. Karbohidrat yang berbentuk polimer memiliki ukuran molekul yang sangat besar dan kompleks serta memiliki satuan monomer berbagai jenis sehingga menyebabkan karbohidrat sulit ditentukan jumlah sebenarnya. Dalam ilmu dan teknologi pangan, analisa karbohidrat yang biasa dilakukan misalnya penentuan jumlahnya secara kuantitatif dalam rangka menentukan komposisi suatu bahan makanan, penentuan sifat fisis atau kimiawinya dalam kaitannya dengan pembentukan kekentalan, kelekatan, stabilitas larutan dan tekstur hasil olahannya.
Karbohidrat dibagi kedalam 3 golongan, yaitu monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida ialah karbohidrat yang sederhana, yang tidak dapat diuraikan lagi terdiri dari triosa, tetrosa, pentosa, dan heksosa. Heksosa terdiri dari glukosa, galaktosa, manosa, dan fruktosa. Oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri atas beberapa molekul monosakarida, contohnya sukrosa, laktosa, maltosa, rafinosa, dan stakiosa. Polisakarida mempunyai molekul besar dan lebih kompleks daripada mono dan oligosakarida, contohnya amilum, glikogen, selulosa. 
            Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisis kuantitatif. Banyak cara yang dilakukan untuk mengetahui adanya karbohidrat dalam suatu bahan secara kualitatif, antara lain uji Molisch, uji Iod, uji Benedict, uji Barfoed, uji Fehling, uji Seliwanoff, uji Antron, uji pembentukan Osazon, uji pembentukan CO2 karena fermentasi dan uji Asam Pikrat.


I.2 PERCOBAAN
Alat:
1.    Tabung reaksi
2.    Rak tabung reaksi
3.    Pipet tetes
4.    Plat tetes
5.    Penangas air

Bahan:
1.    Larutan karbohidrat
2.    Pereaksi Molisch
3.    Pereaksi Benedict
4.    Pereaksi Barfoed
5.    Larutan Asam Pikrat
6.    Pereaksi Seliwanoff
7.    Larutan Tauber
8.    Larutan kanji 1%
9.    Larutan H2SO4 pekat
10.  Larutan Na2CO3 1M
11.  Larutan HCl 6M
12.  Larutan HCl 3M
13.  Larutan NaOH 6M
14.  Larutan I2 0,01M
15.  (Gist) ragi kue

Prosedur:
1.    Tes Umum Karbohidrat
Tes Molisch
a.     Siapkan 2 ml larutan karbohidrat di dalam tabung reaksi
b.    Tambahkan 2 tetes pereaksi Molisch
c.     Miringkan tabung reaksi dan tambahkan 2 ml H2SO4 pekat hingga berada di bagian bawah
d.    Amati perubahan yang terjadi

2.    Tes Oksidasi Gula
Tes Benedict
a.     Siapkan 5 ml pereaksi Benedict di dalam tabung reaksi
b.    Tambahkan 8 tetes larutan karbohidrat
c.     Aduk campuran dan masukkan ke dalam penangas air mendidih selama 3 menit
d.    Dinginkan campuran, kemudian amati perubahan yang terjadi
Tes Barfoed
a.     Siapkan 2 ml larutan karbohidrat di dalam tabung reaksi
b.    Tambahkan 3 ml pereaksi Barfoed segar
c.     Letakkan campuran dalam penangas air mendidih selama 1 menit
d.    Amati perubahan yang terjadi dalam selang waktu 0-5 menit, 5-7 menit, dan 7-12 menit
Tes Asam Pikrat
a.  Siapkan 2 ml larutan karbohidrat di dalam tabung reaksi
b.  Tambahkan 1 ml larutan asam pikrat jenuh dan 0,5 ml larutan Na2CO3 1M
c.  Masukkan ke dalam penangas air mendidih
d.  Amati perubahan yang terjadi
3.    Tes untuk Ketosa dan Pentosa
Tes Seliwanoff Resorsinol untuk Ketosa
a.     Siapkan 3 tetes larutan karbohidrat di dalam tabung reaksi
b.    Tambahkan 3 ml pereaksi Seliwanoff
c.     Masukkan ke dalam penangas air mendidih
d.    Amati perubahan warna larutan yang terjadi
Tes Tauber untuk Aldopentosa
a.  Siapkan 1 ml pereaksi Tauber di dalam tabung reaksi
b.  Tambahkan 5 tetes larutan karbohidrat
c.   Panaskan campuran sampai mendidih
d.   Dinginkan campuran dalam air dingin
e. Amati perubahan warna yang terjadi, jika berwarna merah menandakan terdapatnya aldopentosa, dan jika berwarna kuning atau coklat menandakan terdapatnya glukosa, fruktosa, atau galaktosa

4.    Tes Iodium untuk Kanji
a.     Siapkan 3 buah tabung reaksi
b.    Masukkan 3 ml larutan kanji 1% ke dalam masing-masing tabung
c.     Tabung 1 : tambahkan 2 tetes air
Tabung 2 : tambahkan 2 tetes larutan HCl 6M
Tabung 3 : tambahkan 2 tetes larutan NaOH 6M
d.    Kocok campuran yang terdapat dalam masing-masing tabung reaksi
e.     Tambahkan 1 tetes larutan iodium 0,01M ke dalam campuran pada ketiga tabung reaksi
f.      Amati perubahan warna yang terjadi

5.    Hidrolisis Kanji
a.     Siapkan 10 ml larutan kanji 1% di dalam tabung reaksi
b.    Tambahkan 3 ml larutan HCl 3M
c.     Masukkan ke dalam air mendidih
d.    Setiap selang waktu 3 menit selama 15 menit, ambil 5 tetes campuran
e.     Letakkan 1 tetes campuran pada plat tetes
f.      Tambahkan 1 tetes larutan I2 0,01M
g.    Bandingkan perubahan warna yang terjadi dengan larutan kontrol (larutan kontrol = campuran larutan kanji 1% dan HCl 3M yang tidak dipanaskan)
h.    Tambahkan 1 tetes larutan Na2CO3 untuk menetralkan campuran
i.      Tes dengan pereaksi Benedict
j.      Amati perubahan yang terjadi

6.    Tes Fermentasi
a.     Siapkan 1 ml larutan karbohidrat di dalam tabung reaksi
b.    Tambahkan gist (ragi kue)
c.     Amati perubahan gejala yang terjadi


Tugas
Identifikasi keberadaan karbohidrat dan tentukan jenis karbohidrat tersebut!

Pertanyaan
1.   Apa yang menyebabkan karbohidrat mempunyai sifat mereduksi?
2.   Apa fungsi zat-zat dalam percobaan ini?
a.     H2SO4 pekat pada tes Molisch
b.    Na2CO3 pada tes asam pikrat
3.    Bagaimana reaksi yang terjadi antara karbohidrat dengan pereaksi Benedict?
4.    Karbohidrat yang dapat dioksidasi oleh pereaksi Barfoed adalah . . . .
5.    Apa warna endapan yang terbentuk ketika amilosa, amilopektin, dan glikogen ataupun dekstrin jika masing-masing direaksikan dengan larutan iodin?

I.3 TUGAS PENDAHULUAN

1.  Zat-zat apa saja yang terkandung dalam pereaksi-pereaksi di bawah ini?
a.     Pereaksi Molisch
b.    Pereaksi Benedict
c.     Pereaksi Barfoed
2.    Zat yang dapat digunakan sebagai pereaksi pada tes Molisch selain a-naftol adalah . . . .
3.    Sebutkan perbedaan pereaksi Benedict dengan pereaksi Fehling!
4.    Mengapa Tes Seliwanoff tidak dapat digunakan untuk membedakan fruktosa dengan sukrosa?
5.    Tuliskan tahap-tahap serta perubahan warna yang terjadi  dalam proses hidrolisis amilum dengan iodium!
6.    Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi antara glukosa dengan fenilhidrazin hingga terbentuk osazon!


 *Sampel yang wajib di bawa pada saat Praktikum*
1. 3 sachet madu Original (tanpa rasa) dibawa perkelompok
2. Ragi kue (secukupnya) dibawa perkelas

0 komentar:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Catatan Informatika