Wednesday 26 December 2012

REAKSI PENGENALAN ION ANORGANIK



No. Praktikum                     : 1 (Satu)
Tanggal Praktikum         : 01 Desember 2010
Tanggal Laporan               : 14 Desember 2010
Tujuan Praktikum              :
Œ  Memperkenalkan analisis kuantitatif ion-ion yang ada pada garam-garam anorganik.
  Memperkenalkan reaksi-reaksi spesifik ion-ion umum.

Alat dan Bahan                    :
Alat
Bahan
û  Labu ukur 500 mL
û  Larutan AgNO3 0,1 N
û  Gelas kimia 500 mL
û  Larutan FeCl3 0,1 N
û  Tabung reaksi          
û  Larutan Na2SO4 0,1 N
û  Rak tabung reaksi
û  Larutan K2CrO4 0,1 N
û  Pipet
û  Larutan KSCN 0,1 N

û  Larutan Pb(C2H3O2)2 0,1 N

û  Larutan K3[Fe(CN)6] 0,1 N

Prosedur Kerja                   :
Prosedur Kerja I :
1.      Larutan garam induk {AgNO3, FeCl3, Na2SO4, KSCN, Pb(C2H3O2)2, K3[Fe(CN)6]} masing-masing 0,1 N dibuat dalam labu ukur 500 mL.
2.      Kemudian dipindahkan masing-masing larutan dalam gelas kimia 500 mL, lalu diberikan label.
3.      Delapan tabung reaksi disiapkan, lalu diisi dengan masing-masing larutan yang telah dibuat dengan volume masing-masing 5 mL.
4.      Segala ciri yang ada pada larutan tersebut dicatat.

Prosedur Kerja II :
1.      Tabung reaksi bersih sebanyak 6 x 8 disiapkan.
2.      Diisi masing-masing dengan 5 mL larutan garam dari induknya.
3.      Diberi label pada masing-masing tabung dengan angka I untuk larutan AgNO3, II untuk larutan FeCl3, . . . , VII untuk larutan K3[Fe(CN)6].
4.      Tabung I-VII ditempatkan satu set pada rak tabung reaksi.
5.      Ditambahkan masing-masing tabung dengan 5 mL larutan induk II. Kemudian diamati perubahan yang terjadi.
6.      Hal tersebut dilakukan secara berurutan dengan larutan induk III sampai VII. Lalu, dicatat hasilnya pada tabel pengamatan.
7.      Perubahan yang terjadi pada tiap tabung reaksi dibandingkan satu per satu.
Data Pengamatan               :
Prosedur Bagian I :
Tabung
I
II
III
IV
V
VI
VII
Larutan
AgNO3
FeCl3
Na2SO4
K2CrO4
KSCN
Pb(C2H3O2)2
K3[Fe(CN)6]
Warna
Bening tak berwarna
Kuning kecoklatan
Bening tak berwarna
Kuning bening
Bening tak berwarna
Keruh tak berwarna
Kuning kehijauan

·         Prosedur bagian I :
Berikan komentar dari asal warnanya :
1.      AgNO3 : Bening tak berwarna
Perak (Ag) merupakan logam berwarna putih, sedangkan anion  mempunyai sifat larut dalam air. Perak nitrat (AgNO3) mudah larut dalam air. Karena logam Ag berwarna putih, maka larutan AgNO3 bening tak berwarna.
2.      FeCl3   : Kuning kecoklatan
Besi (Fe) yang murni adalah logam berwarna putih-perak, sifatnya kukuh dan liat. Biasanya besi mengandung sejumlah kecil karbida, silisida, fosfida, dan sulfida dari besi sertasedikit grafit. Dalam larutan tersebut terdapat kation-kation Fe3+ yang berwarna kuning, dan jika larutan tersebut mengandung klorida (Cl-), warnanya akan semakin kuat. Oleh karena itu, larutan FeCl3 berwarna kuning kecoklatan.

3.      Na2SO4 : Bening tak berwarna
Natrium (Na) adalah logam putih-perak yang lunak. Dalam garam-garamnya, natrium berada sebagai kation monovalen Na+. Garam-garam ini membentuk larutan tak berwarna kecuali jika anionnya berwarna. Hampir semua garam natrium larut dalam air. Oleh karena itu, larutan Na2SO4 bening tak berwarna.

4.      K2CrO4 : Kuning bening
Kalium (K) adalah logam putih-perak yang lunak. Garam-garam kalium mengandung kation monovalen K+. Garam-garam ini biasanya larut dan membentuk larutan yang tak berwarna, kecuali bila anionnya berwarna. Sedangkan kromat logam biasanya adalah zat-zat padat berwarna, yang menghasilkan larutan kuning bila dapat larut dalam air. Kromat dari logam alkali dan dari kalsium serta magnesium larut dalam air, strontium kromat sedikit larut. Karena kalium termasuk logam alkali, maka kalium kromat (K2CrO4) dapat larut dalam air, dan menghasilkan warna kuning bening. Warna kuning bening berasal dari warna kromat yang larut (kuning) dan larutan yang berasal dari kation K+ (bening).

5.      KSCN : Bening tak berwarna
Kalium (K) adalah logam putih-perak yang lunak. Garam-garam kalium mengandung kation monovalen K+. Garam-garam ini biasanya larut dan membentuk larutan yang tak berwarna, kecuali bila anionnya berwarna. Kebanyakan dari logam tiosianat dapat larut. Oleh karena itu larutan KSCN bening tak bewarna.

6.      Pb(C2H3O2)2 : Keruh tak berwarna
Timbel (Pb) adalah logam yang berwarna abu-abu kebiruan. Hampir semua asetat normal larut dalam air. CH3COOH adalah cairan yang tak berwarna  dengan bau yang menusuk. Oleh karena itu, larutan Pb(C2H3O2)2 yang dihasilkan keruh tak berwarna.



7.      K3[Fe(CN)6] : Kuning kehijauan
Kalium (K) adalah logam putih-perak yang lunak. Garam-garam kalium mengandung kation monovalen K+. Garam-garam ini biasanya larut dan membentuk larutan yang tak berwarna, kecuali bila anionnya berwarna. Sedangkan heksasianoferat (III) [Fe(CN)6]3- membentuk kompleks berwarna hijau. Oleh karena itu, larutan K3[Fe(CN)6] berwarna kuning kehijauan. Warna kuning kehijauan berasal dari campuran K+ yang membentuk larutan bening dan [Fe(CN)6]3- yang membentuk kompleks berwarna hijau.

Prosedur Bagian II :
Tabung
I
II
III
IV
V
VI
VII
AgNO3
FeCl3
Na2SO4
K2CrO4
KSCN
Pb(C2H3O2)2
K3[Fe(CN)6]
AgNO3
-
Endapan putih susu
Bening tak berwarna
Merah bata
Endapanputih susu
Bening tak berwarna
Endapan orange
FeCl3
Endapan putih susu
-
Coklat sangat pucat
Endapan orange
Merah darah
Coklat teh
Hitam kekuningan
Na2SO4
Bening tak berwarna
Coklat sangat pucat
-
Kuning bening
Bening tak berwarna
Endapan putih susu
Kuning kehijauan
K2CrO4
Merah bata
Endapan orange
Kuning bening
-
Kuning kehijauan
Endapan kuning
Kuning kehijauan
KSCN
Endapanputih susu
Merah darah
Bening tak berwarna
Kuning kehijauan
-
Putih agak keruh
Kuning kehijauan
Pb(C2H3O2)2
Bening tak berwarna
Coklat teh
Endapan putih susu
Endapan kuning
Putih agak keruh
-
Kuning kehijauan
K3[Fe(CN)6]
Endapan orange
Hitam kekuningan
Kuning kehijauan
Kuning kehijauan
Kuning kehijauan
Kuning kehijauan
-


·         Prosedur bagian II :
Tuliskan reaksi yang terjadi :
1.      AgNO3 :
·         Text Box: endapan putih susu (AgCl)3AgNO3(aq) + FeCl3(aq) → 3AgCl(s) + Fe(NO3)3(l)

·         Text Box: endapan kristalin putih  (Ag2SO4)2AgNO3(aq) + Na2SO4(aq) → Ag2SO4(s) + 2NaNO3(l)

·         Text Box: endapan merah kecoklatan  (Ag2CrO4)2AgNO3(aq) + K2CrO4(aq) → Ag2CrO4(s) + 2KNO3(l)

·         Text Box: endapan  putih  (AgSCN)AgNO3(aq) + KSCN(aq) → AgSCN(s) + KNO3(l)

·         Text Box: endapan kristalin putih  (Ag(C2H3O2))2AgNO3(aq) + Pb(C2H3O2)2(aq) → 2Ag(C2H3O2)(s) + Pb(NO3)2(l)  

·         Text Box: endapan merah-jingga (orange)  (Ag3[Fe(CN)6])3AgNO3(aq) + K3[Fe(CN)6](aq) → Ag3[Fe(CN)6](s) + 3KNO3(l)


2.      FeCl3   :
·         Text Box: endapan putih susu (AgCl)FeCl3(aq) + 3AgNO3(aq) → Fe(NO3)3(l) + 3AgCl(s)

·         Text Box: larutan berwarna coklat (Fe2(SO4)3)2FeCl3(aq) + 3Na2SO4(aq) → Fe2(SO4)3(l) + 6NaCl(l)

·         Text Box: endapan coklat agak orange  (Fe2(CrO4)3)2FeCl3(aq) + 3K2CrO4(aq) → Fe2(CrO4)3(s) + 6KCl(l)

·         Text Box: kompleks Fe(SCN)3 yang berwarna merah-darah FeCl3(aq) + 3KSCN(aq) → Fe(SCN)3(l) + 3KCl(l)

·         Text Box: endapan putih (PbCl2)2FeCl3(aq) + 3Pb(C2H3O2)2(aq) → 2Fe(C2H3O2)3(l) + 3PbCl2(s)

·         Text Box: kompleks Fe[Fe(CN)6] yang berwarna coklatFeCl3(aq) + K3[Fe(CN)6](aq) → Fe[Fe(CN)6](l) + 3KCl(l)

3.      Na2SO4 :
·         Text Box: endapan kristalin putih  (Ag2SO4)Na2SO4(aq) + 2AgNO3(aq) → 2NaNO3(l) + Ag2SO4(s)

·         3Na2SO4(aq) + 2FeCl3(aq) → 6NaCl(l) + Fe(SO4)3(l)

·         Na2SO4(aq) + K2CrO4(aq) → Na2CrO4(l) + K2SO4(l)
·         Na2SO4(aq) + 2KSCN(aq) → 2NaSCN(l) + K2SO4(l)
·         Text Box: endapan putih  (PbSO4)Na2SO4(aq) + Pb(C2H3O2)2(aq) → 2Na(C2H3O2)(l) + PbSO4(s)

·         Text Box: kompleks berwarna kuning kehijauan (Na3[Fe(CN)6])3Na2SO4(aq) + 2K3[Fe(CN)6](aq) → 2Na3[Fe(CN)6](l) + 3K2SO4(l)


4.      K2CrO4 :
·         Text Box: endapan merah kecoklatan  (Ag2CrO4)K2CrO4(aq) + 2AgNO3(aq) → 2KNO3(l) + AgCrO4(s)

·         3K2CrO4(aq) + 2FeCl3(aq) → 6KCl(l) + Fe(CrO4)3(l)
·         K2CrO4(aq) + Na2SO4(aq) → K2SO4(l) + Na2CrO4(l)  
·         K2CrO4(aq) + KSCN(aq) → KSCN(l) + K2CrO4 (l)  
·         Text Box: endapan kuning (PbCrO4)K2CrO4(aq) + Pb(C2H3O2)2(aq) → 2K(C2H3O2)(l) + PbCrO4 (s)  

·         K2CrO4(aq) + K3[Fe(CN)6](aq) → K3[Fe(CN)6](l) + K2CrO4 (l)

5.      KSCN :
·         Text Box: endapan  putih  (AgSCN)KSCN(aq) + AgNO3(aq) → KNO3(l) + Ag(SCN)(s)  

·         Text Box: kompleks Fe(SCN)3 yang berwarna merah-darah 3KSCN(aq) + FeCl3(aq) → 3KCl(l) + Fe(SCN)3(l)

·         2KSCN(aq) + Na2SO4(aq) → K2SO4(l) + 2NaSCN (l)
·         KSCN(aq) + K2CrO4(aq) → K2CrO4 (l) + KSCN (l)
·         Text Box: endapan putih (Pb(SCN)2)2KSCN(aq) + Pb(C2H3O2)2(aq) → 2K(C2H3O2)(l) + Pb(SCN)2(s)

·         KSCN(aq) + K3[Fe(CN) 6](aq) → K3[Fe(CN)6](l) + KSCN (l)

6.      Pb(C2H3O2)2 :
·         Text Box: endapan kristalin putih  (Ag(C2H3O2))Pb(C2H3O2)2(aq) + 2AgNO3(aq) → Pb(NO3)2(l) + 2Ag(C2H3O2)(l)

·         Text Box: endapan putih (PbCl2)3Pb(C2H3O2)2(aq) + 2FeCl3(aq) → 3PbCl2(s) + 2Fe(C2H3O2)3(l)

·         Text Box: endapan putih  (PbSO4)Pb(C2H3O2)2(aq) + Na2SO4(aq) → PbSO4(s) + 2Na(C2H3O2)(l)

·         Text Box: endapan kuning  (PbCrO4)Pb(C2H3O2)2(aq) + K2CrO4(aq) → Pb(CrO4)(s) + 2K(C2H3O2)(l)  

·         Text Box: endapan putih (Pb(SCN)2)Pb(C2H3O2)2 (aq) + 2KSCN (aq) → Pb(SCN)2(s) + 2K(C2H3O2)(l)

·         Text Box: kompleks berwarna kuning kehijauan (Pb3[Fe(CN)6]2)3Pb(C2H3O2)2(aq) + 2K3[Fe(CN)6](aq) → Pb3[Fe(CN)6]2(l) + 6K(C2H3O2)(l)


7.      K3[Fe(CN)6] :
·      Text Box: endapan merah-jingga (orange)  (Ag3[Fe(CN)6])K3[Fe(CN)6](aq) + 3AgNO3(aq) → 3KNO3(l) + Ag3[Fe(CN)6](l)

·      Text Box: kompleks Fe[Fe(CN)6] yang berwarna coklatK3[Fe(CN)6](aq) + FeCl3(aq) → 3KCl(l) + Fe[Fe(CN)6](l)

·      Text Box: kompleks berwarna kuning kehijauan (Na3[Fe(CN)6])2K3[Fe(CN)6](aq) + 3Na2SO4(aq) → 3K2SO4(l) + 2Na3[Fe(CN)6](l)

·      K3[Fe(CN)6](aq) + K2CrO4 (aq) → K2CrO4 (l) + K3[Fe(CN)6](l)
·      K3[Fe(CN)6](aq) + KSCN (aq) → KSCN (s) + K3[Fe(CN)6](l)
·      2K3[Fe(CN)6](aq) + 3Pb(C2H3O2)2aq) → 6K(C2H3O2)(l) + Pb3[Fe(CN4)]2(l)  


Penjelasan Reaksi :
§  AgNO3 direaksikan dengan FeCl3, menghasilkan endapan putih perak klorida (AgCl) seperti dadih susu.
§  AgNO3 direaksikan dengan Na2SO4, menghasilkan endapan kristalin putih perak sulfat (Ag2SO4).
§  AgNO3 direaksikan dengan K2CrO4, menghasilkan endapan merah-kecoklatan (merah bata) perak kromat (Ag2CrO4).
§  AgNO3 direaksikan dengan KSCN, menghasilkan endapan perak tiosianat (AgSCN) yang berwarna putih dan seperti dadih susu yang larut dalam larutan sianida yang berlebihan dengan membentuk ion kompleks.
§  AgNO3 direaksikan dengan Pb(C2H3O2)2, menghasilkan endapan perak asetat (Ag(C2H3O2)) yang putih, kristalin.
§  AgNO3 direaksikan dengan K3[Fe(CN)6], menghasilkan endapan perak heksasianoferat (III) (Ag3[Fe(CN)6]) yang merah jingga (orange). Endapan larut dalam amonia tetapi tak larut dalam asam nitrat.
§  FeCl3 direaksikan dengan KSCN, terjadi pewarnaan merah-darah yang disebabkan oleh kompleks besi (III) tiosianat (Fe(SCN)3).
§  FeCl3 direaksikan dengan Pb(C2H3O2)2, menghasilkan endapan putih PbCl2.
§  FeCl3 direaksikan dengan K3[Fe(CN)6], terjadi pewarnaan coklat yang disebabkan oleh pembentukan kompleks besi (III) heksasianoferat (III) (Fe[Fe(CN)6]) yang tak terdisosiasi.
§  K2CrO4 direaksikan dengan Pb(C2H3O2)2, menghasilkan endapan kuning timbel kromat (Pb(CrO4)) yang tak larut dalam asam asetat, tetapi larut dalam asam nitrat encer.
§  Na2SO4 direaksikan dengan Pb(C2H3O2)2, menghasilkan endapan putih timbel sulfat (PbSO4). Endapan ini tak larut dalam reagensia yang berlebih.
§  Larutan Fe2(CrO4)3 menghasilkan endapan orange karena FeCl3 berwarna kuning kecoklatan dan jika direaksikan dengan CrO42- yang berwarna merah kecoklatan akan menghasilkan endapan orange.




Analisis Data :
ü  Pada percobaan ini, kation-kation yang digunakan yaitu : Ag+, Fe3+, Na+, K+, dan Pb2+. Sedangkan anion-anion yang digunakan yaitu : NO3-, Cl-, SO42-, CrO42-, SCN-,C2H3O2-  dan [Fe(CN)6]3-.
ü  Kation golongan I yang digunakan pada praktikum ini adalah Ag+ dan Pb2+. Pada kation golongan I, dapat membentuk klorida-klorida yang tidak larut seperti AgCl yang membentuk endapan putih susu dari reaksi antara AgNO3 dengan FeCl3. Namun, untuk PbCl2 sedikit larut dalam air, oleh karena itu Pb2+ tidak mengendap sempurna bila ditambahkan Cl-.
Berikut ini adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi kation golongan I :
1.      Ag+ : AgCl (endapan putih susu), Ag2SO4 (endapan putih susu), Ag2CrO4 (endapan merah bata), AgSCN (endapan putih susu), dan Ag3Fe(CN)6 (endapan orange).
2.      Pb2+ : PbCl2 (endapan putih), PbSO4 (endapan putih susu), PbCrO4 (endapan kuning), Pb(SCN)2 (endapan putih), dan Pb3[Fe(CN)6]2 membentuk senyawa berwarna kuning kehijauan.
ü  Kation golongan III yang digunakan pada praktikum ini adalah Fe3+. Pada kation golongan III, anion bereaksi dengan kation membentuk endapan dengan berbagai warna, seperti Fe2(CrO4)3 yang membentuk endapan berwarna coklat agak orange. Fe3+ juga membentuk senyawa kompleks Fe(SCN)3 yang berwarna merah darah dan Fe[Fe(CN)6] yang berwarna hitam kecoklatan.
ü  Kation golongan V yang digunakan pada praktikum ini adalah Na+ dan K+. Garam-garam kalium dan natrium ini biasanya larut dan membentuk larutan yang tidak berwarna, kecuali bila anionnya berwarna. Contohnya : Na3[Fe(CN)6] membentuk warna kuning  kehijauan.









Pembahasan :
1.      Tabung reaksi yang akan digunakan, diusahakan sebanyak mungkin agar pekerjaan lebih cepat dan larutan yang akan direaksikan tidak tertukar.
2.      Tabung reaksi yang digunakan, diusahakan harus dalam keadaan kering karena dikhawatirkan larutan akan terkontaminasi dengan air dan mengakibatkan pengamatan kurang akurat.
3.      Pada saat pengamatan warna, lebih baik dilakukan lebih dari satu orang agar menggurangi ketidaktelitian dalam pengamatan.
4.      Selain tabung reaksi yang banyak, diusahakan pipet juga banyak agar pekerjaan lebih mudah dan cepat.    
5.      Sebaiknya cuci dan bilas pipet yang akan digunakan dengan aquadest, agar tidak terkontaminasi dengan larutan sebelumnya.
6.      Untuk mempermudah hasil pengamatan, disarankan untuk mempunyai referensi yang banyak mengenai reaksi kimia.
7.      Untuk mempermudah analisis kuantitatif pada kation, maka kation digolongkan kedalam lima regansia. Penggolongan berdasarkan pada sifat.sifat kation tersebut. Kelima golongan tersebut antara lain :
a.       Golongan I      :  Timbal (Pb2+), raksa (I) (), dan perak (Ag+).
b.      Golongan II    : Raksa (II) (Hg2+), tembaga (Cu+, Cu2+), bismut (Bi3+), kadmium (Cd2+), arsenik (III) (As3+), arsenik (V) (As5+), stibium (III) (Sb3+), stibium (V) (Sb5+), timah (II) (Sn2+), timah (III) (Sn3+), dan timah (IV) (Sn4+).
c.       Golongan III   :  Kobalt (II) (Co2+), nikel (II) (Ni2+), besi (II) (Fe2+), besi (III) (Fe3+), kromium (III) (Cr3+), alumunium (Al3+), seng (Zn2+), dan mangan (II) (Mn2+).
d.      Golongan IV   :  Kalsium (Ca2+), stronsium (Sr2+), dan barium (Ba2+).
e.       Golongan V    : Magnesium (Mg2+), natrium (Na+), kalium (K+), ammonium (NH4+), litium (Li+), dan hidrogen (H+).



Kesimpulan :
Setelah melakukan praktium ini, dapat disimpulkan bahwa anion dan kation yang berasal dari garam-garam anorganik dapat membentuk senyawa baru yang khas. Ke-khasan senyawa tersebut dapat dilihat dari terbentuknya endapan, pembentukan senyawa ion kompleks, dan lain-lain. Ke-khasan tersebut diantaranya :
1.         Kation Golongan I :
§  AgCl                          : endapan putih susu.
§  Ag2SO4                              : endapan kristalin putih.
§  Ag2CrO4                     : endapan merah kecoklatan.
§  AgSCN                      : endapan putih.
§  Ag(C2H3O2)                    : endapan kristalin putih.
§  Ag3[Fe(CN)6] :           : endapan orange.
§  PbCl2                                  : endapan putih.
§  PbSO4                                                : endapan putih.
§  PbCrO4                              : endapan kuning.
§  Pb(SCN)2                         : endapan putih.
§  Pb[Fe(CN)6]2                  : kuning kehijauan.
2.         Kation Golongan III :
§  Fe2(SO4)                     : coklat.
§  Fe2(CrO4)                   : endapan coklat agak orange.
§  Fe(SCN)3                          : merah-darah.
§  Fe[Fe(CN)6]               : coklat.
3.         Kation Golongan V :
§  Na3[Fe(CN)6]             : kuning  kehijauan.

Daftar Pustaka :
·            Modul Praktium Kimia Anorganik I. UIN Sunan Gunung Djati Bandung
·            Prosedur Analisis Kualitatif Anorganik Tingkat III. SMKN 13 Bandung.
·            Svehla. G. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro. Jakarta : Kalman Media Pusaka.
·            http://www.scribd.com
Lampiran :
1.      Pengamatan K2CrO4
Description: C:\Users\Ridwan Firmansyah\Pictures\K2CrO4.jpg Reaksi K2CrO4 dengan :
(dari kiri-kanan)
1. Pb(C2H3O2)2: endapan kuning
2. Na2SO4 : kuning bening
3. KSCN : kuning kehijauan
4. K3[Fe(CN)6] : kuning kehijauan
5. FeCl3 : endapan orange
6. AgNO3 : merah bata

2.      Pengamatan K3[Fe(CN)6]
Description: C:\Users\Ridwan Firmansyah\Pictures\K3Fe(CN)6.jpgReaksi K3[Fe(CN)6] dengan :
(dari kiri-kanan)
1. AgNO3 : endapan orange
2. FeCl3: hitam kekuningan
3. Na2SO4: kuning kehijauan
4. K2CrO4: kuning kehijauan
5. KSCN: kuning kehijauan
6. Pb(C2H3O2)2 : kuning kehijauan


3.      Description: C:\Users\Ridwan Firmansyah\Pictures\KSCN.jpgPengamatan KSCN :
Reaksi KSCN dengan :
(dari kiri-kanan)
1. Na2SO4 : bening tak berwarna.
2. K2CrO4: kuning kehijauan
3. AgNO3 : endapan putih susu
4. FeCl3 : merah darah
5. Pb(C2H3O2)2 : putih agak keruh
6. K3[Fe(CN)6] : kuning kehijauan
4.      Description: C:\Users\Ridwan Firmansyah\Pictures\Pb(C2H3O2)2.jpgPengamatan Pb(C2H3O2)2 :
Reaksi Pb(C2H3O2)2 :
(dari kiri-kanan)
1. K3[Fe(CN)6] : kuning kehijauan
2. KSCN : putih agak keruh
3. K2CrO4: endapan kuning
4. Na2SO4 : endapan putih susu.
5. FeCl3 : coklat teh
6. AgNO3 : bening tak berwarna

Catatan : Untuk pengamatan AgNO3, Na2SO4, dan FeCl3 tidak dilakukan pemotretan, hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel pengamatan prosedur bagian II.

Tugas :
Cari 5 reaksi identifikasi yang khas dari kation atau anion selain yang telah diperoleh dari kesimpulan praktikum ini. Tuliskan pula reaksinya beserta perubahan khas apa yang menyertainya.
Jawab :
1)      Text Box: endapan hitam (PbCl2) Pb(NO3)2(aq) + H2S(aq)  PbS(s) + HNO3(aq)

Penjelasan : Timbel nitrat (Pb(NO3)2) direaksikan dengan hidrogen sulfida (H2S), menghasilkan endapan hitam timbel sulfida (PbCl2). Pengendapan tidak sempurna, jika ada asam mineral kuat dengan konsentrasi lebih dari 2 M. Karena terbentuknya ion hydrogen dalam reaksi diatas, campuran sebaiknya dibufferkan dengan natrium asetat.

2)      Text Box: endapan biru (Cu(OH)2)Cu2SO4(aq) + NaOH(aq)  Cu(OH)2(s) + Na2SO4(aq)

Penjelasan : Tembaga (II) sulfida (CuSO4) direaksikan dengan natrium hidroksida (NaOH) dalam larutan dingin, menghasilkan endapan biru tembaga (II) hidroksida (Cu(OH)2). Endapan tak larut dalam reagnesia berlebih.
3)      Text Box: endapan kuning (PbI2) KI(aq) + Pb(C2H3O2)2(aq)   K(C2H3O2)(l) + PbI2(s)

Penjelasan : Kalium iodida (KI) direaksikan dengan timbel asetat (Pb(C2H3O2)2), menghasilkan, endapan kuning timbel iodida (PbI2), yang larut dalam air panas yang banyak dengan membentuk larutan tak berwarna, dan ketika didinginkan menghasilkan keping-keping kuning keemasan (jemeki).

4)      Text Box: endapan kristalin putih (KClO4) (KClO4) HClO4(aq) + KCl(aq)  HCl(l) + KClO4(s)

Penjelasan : Asam perklorat (HClO4) direaksikan dengan kalium klorida (KCl), menghasilkan endapan kristalin putih kalium perklorat (KClO4), yang tak larut dalam alkohol.   

5)      Text Box: endapan kuning-muda (BaCrO4) (KClO4) K2CrO4(aq) + BaCl2(aq)  KCl(l) + BaCrO4(s)

Penjelasan : Kalium kromat (K2CrO4) direaksikan dengan barium klorida (BaCl2), menghasilkan endapan kuning barium kromat (BaCrO4), yang tak larut dalam air dan dalam asetat, tetapi larut dalam asam mineral encer.

0 komentar:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Catatan Informatika