Minggu, 26 januari 2014
Hari ini, tepat usiaku seperempat abad. Puji Syukur aku panjatkan bermunajat kepada-Mu atas nikmat usia yang sudah diberikan untuk ku sampai detik ini.
Sehari sebelum seperempat abad ini, orang yang selalu ingat, bahkan tak pernah aku pinta, orang yang selalu menyebutku disetiap doanya, orang yang sangat berjasa sampai aku bisa seperti sekarang ini, orang yang selalu ada di saat apapun kondisiku, orang yang sangat luar biasa untuk ku. Disetiap malam sebelum tanggal 26 januari yang selalu mendoakanku secara khuhus di atas hamparan sejadahnya.. , mamaahh.. bapakk..
Seperempat abad, aku belum bisa menjadi orang yang bisa membanggakan orang tua ku, aku belum bisa menjadi apa yang aku harapkan saat ini. Tapi bukan berarti aku tidak mensyukuri apa yang sudah diberikan-Nya padaku. Dengan pekerjaan yang sudah aku dapat sebelum aku sidang kelulusan, walau dengan pekerjaan itu aku belum bisa membahagiakan orang yang sangat aku sayang, mamaaahh.. bapak..
Di seperempat abad ku, sudah lain kondisinya dengan tanggal 26 januari tahun-tahun lalu. Yang biasanya dilewati bersama para sahabatku. Sekarang memang sudah masing-masing, bahkan sudah lain status, bukan saatnya lagi mereka menghabiskan waktu bersama para sahabatnya, tapi dengan keluarga kecil mereka. Bahkan diseperempat abadku sekarang ini, cuma dia yang aku harapkan untuk melewati hari ini, walau hanya sejam atau bahkan beberapa menit, tapii.....ya sudah lah, bukan aku ga mengerti kondisinya, aku hanya ingin sesuatu yang beda dari dia, mungkin karna aku terbiasa dengan perayaan 26 januari sejak aku kecil. Ingat saja mungkin tidak, tak ada ucapan selamat yang dia ucapkan khusus, tak ada doa yang dia panjatkan khusus di hari yang penting buat ku. Awalnya aku merasa mungkin ini surprise, tapi ternyata memang baginya hari yang buat ku sangat spesial tapi untuknya mungkin biasa saja. Tak apa, aku hanya berharap mudah-mudahan hasil sidangnya memuaskan bisa membanggakan kedua orang tuanya.
Seperempat abadku saat ini, aku tidak akan meminta apapun dari siapapun, bahkan meminta kepada orang tuapun aku tidak. Aku hanya bisa sujud bermunajat kepada-Mu, Sang Khaliq.. Mudah-mudahan usia hamba berkah & masih bisa mensyukur apa yang telah Engkau berikan pada hamba.
Alhamdulillahirobbil'alamiin..
Hari ini, tepat usiaku seperempat abad. Puji Syukur aku panjatkan bermunajat kepada-Mu atas nikmat usia yang sudah diberikan untuk ku sampai detik ini.
Sehari sebelum seperempat abad ini, orang yang selalu ingat, bahkan tak pernah aku pinta, orang yang selalu menyebutku disetiap doanya, orang yang sangat berjasa sampai aku bisa seperti sekarang ini, orang yang selalu ada di saat apapun kondisiku, orang yang sangat luar biasa untuk ku. Disetiap malam sebelum tanggal 26 januari yang selalu mendoakanku secara khuhus di atas hamparan sejadahnya.. , mamaahh.. bapakk..
Seperempat abad, aku belum bisa menjadi orang yang bisa membanggakan orang tua ku, aku belum bisa menjadi apa yang aku harapkan saat ini. Tapi bukan berarti aku tidak mensyukuri apa yang sudah diberikan-Nya padaku. Dengan pekerjaan yang sudah aku dapat sebelum aku sidang kelulusan, walau dengan pekerjaan itu aku belum bisa membahagiakan orang yang sangat aku sayang, mamaaahh.. bapak..
Di seperempat abad ku, sudah lain kondisinya dengan tanggal 26 januari tahun-tahun lalu. Yang biasanya dilewati bersama para sahabatku. Sekarang memang sudah masing-masing, bahkan sudah lain status, bukan saatnya lagi mereka menghabiskan waktu bersama para sahabatnya, tapi dengan keluarga kecil mereka. Bahkan diseperempat abadku sekarang ini, cuma dia yang aku harapkan untuk melewati hari ini, walau hanya sejam atau bahkan beberapa menit, tapii.....ya sudah lah, bukan aku ga mengerti kondisinya, aku hanya ingin sesuatu yang beda dari dia, mungkin karna aku terbiasa dengan perayaan 26 januari sejak aku kecil. Ingat saja mungkin tidak, tak ada ucapan selamat yang dia ucapkan khusus, tak ada doa yang dia panjatkan khusus di hari yang penting buat ku. Awalnya aku merasa mungkin ini surprise, tapi ternyata memang baginya hari yang buat ku sangat spesial tapi untuknya mungkin biasa saja. Tak apa, aku hanya berharap mudah-mudahan hasil sidangnya memuaskan bisa membanggakan kedua orang tuanya.
Seperempat abadku saat ini, aku tidak akan meminta apapun dari siapapun, bahkan meminta kepada orang tuapun aku tidak. Aku hanya bisa sujud bermunajat kepada-Mu, Sang Khaliq.. Mudah-mudahan usia hamba berkah & masih bisa mensyukur apa yang telah Engkau berikan pada hamba.
Alhamdulillahirobbil'alamiin..